Bursa Asia Dibuka Menghijau Buntuti Wall Street

Investor saham akan terus mencermati pasar Jepang, karena Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Selasa ini.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 18 Mar 2025, 08:55 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2025, 08:55 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasa Asia dan Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Selasa ini. Penguatan bursa Asia ini mengikuti kenaikan di Wall Street, yang menghijau setelah data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) tampaknya meredakan kekhawatiran resesi.

Investor saham akan terus mencermati pasar Jepang, karena Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Selasa ini. Bank sentral Jepang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di angka 0,5% ketika pertemuan berakhir pada hari Rabu.

Pertemuan dua hari BOJ bertepatan dengan Federal Reserve AS, dengan yang terakhir juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Mengutip CNBC, Selasa (18/3/2025, indeks saham patokan di Jepang yaitu Nikkei 225 memulai hari dengan kenaikan 1,34%, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 1,26%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,76% saat pembukaan sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,38%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,63% lebih tinggi.

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di level 24.186 yang menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di level 24.145,57.

Wall Street

Di Amerika Serikat, bursa saham AS bangkit dari penurunan empat minggu yang diperburuk oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang kacau dan menurunnya kepercayaan konsumen.

Indeks S&P 500 naik 0,64% hingga ditutup pada level 5.675,12, sementara Nasdaq Composite naik 0,31% dan berakhir pada level 17.808,66. Dow Jones Industrial Average juga naik 353,44 poin, atau 0,85%, hingga berakhir pada level 41.841,63.

Indeks saham tersebut naik didukung oleh kenaikan saham Walmart dan International Business Machines. Ketiga indeks utama AS ini membukukan keuntungan berturut-turut.

Promosi 1

Bank Sentral Australia Berhati-hatian Pangkas Suku Bunga

Bank sentral Australia akan lebih berhati-hati dengan kebijakan pelonggaran moneter yang akan dijalankan. Pada bulan lalu, Bank Sentral Australia telah memangkas suku bunga 25 basis poin. 

Bank Sentral Australia sudah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,1% pada bulan Februari Ini merupakan pelonggaran pertamanya sejak November 2020.

“Keputusan bulan Februari mencerminkan penilaian dewan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mencabut beberapa pembatasan, tetapi dewan lebih berhati-hati daripada pasar tentang prospek pelonggaran lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur Bank Sentral Australia Sarah Hunter pada Selasa.

Hunter, yang juga mengepalai unit ekonomi Bank Sentral Australia mengatakan bahwa dia menggemakan komentar terbaru dari Gubernur bank sentral Michele Bullock dan Wakil Gubernur Andrew Hauser.

Perekonomian Australia tumbuh 1,3% tahun-ke-tahun pada kuartal keempat tahun 2024, meningkat untuk pertama kalinya sejak September 2023.

Pertumbuhan PDB melampaui kenaikan 1,2% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters, serta kenaikan 1,1% yang diperkirakan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya