IHSG Menguat 11 Poin pada Awal Sesi Perdagangan

Sebagian besar sektor saham menghijau sehingga dorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jul 2018, 09:09 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2018, 09:09 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Akan tetapi, nilai tukar rupiah bergerak di posisi 14.400 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (19/7/2018), IHSG naik 11,29 poin atau 0,19 persen ke posisi 5.902,02. Indeks saham LQ45 menguat 0,31 persen ke posisi 929,56. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.  Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 12,54 poin ke posisi 5.903,3. Pada Kamis pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.912,87 dan terendah 5.898,10.

Sebanyak 28 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Tujuh saham melemah. 81 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.707 kali dengan volume perdagangan saham 152,4 juta saham. Nilai transaksi Rp 202,7 miliar. Investor asing beli saham Rp 14,74 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 14.416.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,07 persen. Sektor saham tambang menguat satu persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian mendaki 0,83 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,53 persen.

Saham-saham yang menguat antara lai saham TCPI naik 14,73 persen ke posisi Rp 1.480 per saham, saham NUSA menguat 8,9 persen ke posisi Rp 316 per saham, dan saham MPOW mendaki 7,5 persen ke posisi Rp 172 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham JMAS turun 4,4 persen ke posisi Rp 870 per saham, saham HRTA merosot 3,62 persen ke posisi Rp 266 per saham, dan saham TRIL tergelincir 3,39 persen ke posisi Rp 57 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,31 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,19 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,32 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,14 persen. Diikuti indeks saham Singapura menanjak 0,94 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,32 persen.

Prediksi Analis

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (19/7/2018) diperkirakan akan bergerak terbatas. IHSG bisa melemah atau menguat, namun tidak begitu signifikan.

Analis PT Kresna Sekuritas William Mamudi memprediksi IHSG akan bergerak terbatas hingga level 5.910. "Hari ini IHSG berpotensi terbatas di kisaran 5.860-5.910," tutur dia kepada Liputan6.com.

Meski begitu, William menekankan tetap cermati pola breakout yang akan terjadi pada indeks. William berpendapat, pola breakout sebabkan IHSG terkoreksi.

"Perhatikan jika tidak ada breakout, IHSG bisa kembali tertekan. Dengan target bisa uji level support mayor 5.500," tutur dia.

Tak berbeda, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga meramalkan IHSG bakal terkonsolidasi. Namun, potensi terkoreksi, kata Lanjar, masih tetap ada pada IHSG.

"Indikasi terkoreksi masih berpeluang melihat indikator stochastic yang bearish momentum," ungkapnya.

Untuk itu, ada beberapa saham yang dicermati saat indeks bergerak terbatas, antara lain menurut William adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Kemudian Lanjar memilih saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan juga PT Timah (Persero) Tbk (TINS).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya