BEI Permudah Aturan Perusahaan Rintisan Go Public

Revisi pengaturan papan akselerasi itu untuk memangkas regulasi yang dipandang berbelit-belit.

oleh Bawono Yadika diperbarui 06 Sep 2018, 12:45 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 12:45 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan merevisi aturan papan akselerasi guna mempermudah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan perusahaan rintisan untuk menjadi perusahaan terbuka (go public) di pasar modal Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pengajuan revisi aturan untuk papan akselerasi itu akan diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun ini.

"Kami sudah ajukan ini kepada OJK, tapi kami dapat usulan, feeback dari para pelaku dan OJK. Jadi BEI akan revisi, kami akan serahkan draft-nya tahun ini," tuturnya di Gedung BEI, Kamis (6/9/2018).

Secara sederhana, Nyoman menekankan, revisi pengaturan papan akselerasi itu untuk memangkas regulasi yang dipandang berbelit-belit dan juga memakan waktu yang lama. Salah satunya, kata dia, dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

"Perbaikan usulan ini misalnya penggunaan standar akuntansi. Misalnya ke depan tidak mewajibkan semua pakai PSAK yang umum, tapi pakai PSAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) yang sifatnya lebih sederhana. Intinya semua jadi punya kesempatan dan lebih mudah," ujarnya.

Sebelumnya OJK sendiri telah menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), yakni POJK No. 53/POJK.04/2017 dan POJK No. 54/POJK.04/2017 yang mengatur tentang aset maksimal (net tangible asset) untuk para startup dapat masuk ke pasar modal.

"Dengan terbitnya POJK 53 dan 54 ini, maka BEI inline atau sejalan dengan hal itu. Jadi, supaya mengakomodasi teman-teman startup dalam hal akses permodalan. Karena startup inilah yang ke depan menggerakkan perekonomian Indonesia," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bekraf Luncurkan GoStartUp Indonesia

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) resmi meluncurkan platform GoStartUpIndonesia (GSI) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (06/9/2018). 

Platform GSI merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Bekraf dan BEI mengenai program IDX Incubator. Kerja sama ini sebagai bentuk dukungan dan pengembangan perusahaan rintisan (startup) ekonomi kreatif untuk mendorong akses permodalan bagi perusahaan rintisan melalui perusahaan terbuka (go public).

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, mengatakan platform GSI merupakan jembatan untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan perusahaan rintisan. 

"Bekraf dan BEI mempunyai tujuan yang sama terhadap perusahaan startup. Kami ingin menjadikan mereka menjadi perusahaan besar melalui perusahaan terbuka atau go public," tutur dia di Gedung BEI, Kamis.

Sementara itu, Kepala Bekraf Triawan Munaf menuturkan, platform GSI diharapkan dapat menciptakan atmosfer yang mendukung bagi pertumbuhan startup di Indonesia.

"GSI mempercepat pertumbuhan ekosistem yang kondusif bagi startup di Indonesia, khususnya pada sektor ekonomi kreatif di berbagai tingkatan siklus usaha rintisannya," ujar dia.

Triawan juga menambahkan, platform GSI harus menjadi solusi bagi perusahaan rintisan untuk maju dan berkembang.

"Oleh karena itu kita ingin ada unicorn lainnya, seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak merupakan harapan dan impian dari setiap startup," pungkasnya.

Sebagai informasi, melalui platform GSI ini, akan ada program yang disebut CreaX. Perusahaan rintisan akan memperoleh mentoring dan pitching dari Bekraf. Melalui platform GSI, Bekraf juga akan melakukan roadshow di kota-kota besar seperti Surabaya, Medan, Denpasar, Bandung, Makassar, dan Jakarta.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya