Cari Pendanaan, PGN Kaji Opsi Terbitkan Obligasi

PGN resmi mengakuisisi saham Pertagas sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp 16,6 triliun.

oleh Bawono Yadika diperbarui 10 Sep 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2018, 17:00 WIB
Bahan Bakar Gas
Petugas mengisi BBG angkutan kota (angkot) di SPBG PGN Jl. Moh. A. Salmun, Bogor, Jawa Barat (28/9). Saat ini sekitar 500 angkot di Bogor yang menggunakan BBG. Setiap bulan, angkot-angkot itu menyerap 150.000 meter kubik BBG. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengkaji penerbitan obligasi sebagai salah satu opsi sumber pendanaan eksternal untuk pelunasan aksi korporasi akuisisi 51 persen saham PT Pertamina Gas (Pertagas).

Rencananya, pelunasan akuisisi saham Pertagas tersebut melalui dua tahap atau termin, yakni tahap pertama 29 September 2018 dan tahap kedua pada semester I 2019. PGN resmi mengakuisisi saham Pertagas sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp 16,6 triliun.

"Progres akuisisi deadline 29 September 2018. Untuk financing kisaran Rp 16 triliun. Untuk 50 persen pertama dari internal, 50 persen berikutnya bisa eksternal. Obligasi nanti kalau sudah ada kepastianya. Doakan 29 September bisa closing," tutur Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy di Jakarta, Senin (10/9/2018).

PGN mempertimbangkan sumber pendanaan eksternal lainnya selain obligasi. Namun Reza masih enggan menjelaskan terkait alokasi skema eksternal ini.

"50 persen ini dari eksternal atau bisa juga dari yang sudah kita rencanakan. Tapi itu masih dibahas, progres conditionalnya masih dibahas oleh tim," ujarnya.

Sementara itu, Reza menekankan, paska proses akuisi, PGN akan mengintegrasikan bisnisnya dengan Pertagas. "Yang pasti, setelah diakuisisi, kita akan terintegrasi, jadi subholding juga bisa dilakukan. Kita selaku badan usaha tinggal implementasikan," tutup dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gigih Prakoso Resmi Jabat Direktur Utama PGN

(Foto: Liputan6.com/Bawono Y)
Hasil RUPSLB PGN pada Senin (10/9/2019) (Foto: Liputan6.com/Bawono Y)

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2018 (RUPSLB) di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (10/9/2018).

Hasil RUPSLB ini, Gigih Prakoso resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PGN yang baru menggantikan Jobi Triananda Hashim. Sebelumnya, Gigih Prakoso menjabat Direktur Manajemen Investasi dan Risiko di PT Pertamina (Persero).

"Berubahnya direktur utama menjadi Gigih Prakoso ini sudah diaklamasi oleh pemegang saham dimana sebesar 79 persen telah setuju," tutur Sekretaris Perusahaan PGN Rahmat Utama di Jakarta, Senin pekan ini. 

Sementara itu, Komisaris Utama Wiratmaja Puja mengatakan, keputusan penggantian direktur utama PGN didasarkan keputusan pemegang saham seri A Dwiwarna. "Pertimbanganya ini dari pelaku kewenangan pemegang saham seri A dwiwarna," ujar dia.

Penunjukan Gigih Prakoso sebagai Direktur Utama PGN diputuskan dalam mata acara tiga di RUPSLB. Adapun tiga mata acara yang dibahas dalam RUPSLB kali ini antara lain: 

1. Pemaparan dan evaluasi kinerja semester I-2018 perusahaan,

2. Perubahan anggaran dasar perusahaan dan

3. Perubahan susunan pengurus perusahaan.

Berikut susunan Direksi PGN yang baru: 

Dewan Direksi

Direktur Utama: Gigih Prakoso 

Direktur Keuangan: Said Reza Pahlevi

Direktur Infrastruktur dan Teknologi: Dilo Seno Widagdo

Direktur Komersial: Danny Praditya 

Direktur SDM dan Umum: Desima Equalita Siahaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya