IHSG Dibuka Memerah, Seluruh Indeks Saham Kompak Tertekan

Sebanyak 33 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG. Sebanyak 99 saham melemah dan 112 saham diam di tempat

oleh Nurmayanti diperbarui 19 Okt 2018, 09:13 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2018, 09:13 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan saham hari ini. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (19/10/2018), IHSG melemah 35,112 poin atau 0,60 persen ke posisi 5.810,13. Pada pukul 09.00, IHSG kembali turun 45,02 poin atau 0,77 persen ke posisi 5.801,2.

Indeks saham LQ45 merosot 1,06 persen ke posisi 910,43. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 33 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG. Sebanyak 99 saham melemah dan 112 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.811,93 dan terendah 5.799,5.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.705 kali dengan volume perdagangan saham 196,3 juta saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 116,5 miliar. Investor asing beli saham Rp 16,69 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.193.

Seluruh sektor saham melemah sehingga menekan IHSG. Sektor saham industri dasar melemah 1,08 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 0,95 persen dan sektor saham keuangan manufaktur 1,04 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ARTA naik 6,29 persen ke posisi Rp 169 per saham, saham GOOD melonjak 4,71 persen ke posisi Rp 2.670 per saham, dan saham SDPC menanjak 8,25 persen ke posisi Rp 105 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham SMRU turun 4,76 persen ke posisi Rp 500 per saham, saham LPCK melemah 4,14 persen ke posisi Rp 1.270 per saham, dan saham SMNT tergelincir 3,65 persen ke posisi Rp 185 per saham.

 

 

Prediksi Sebelumnya

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada perdagangan saham Jumat (19/10/2018). Laporan laba emiten menjadi sentimen positif dongkrak IHSG.

Fund Manager PT Valbury Sekuritas Indonesia Suryo Narpati menjelaskan, pernyataan Presiden AS Donald Trump terhadap the Fed memang menunjukan ketidakharmonisan sekaligus mencemaskan investor di pasar modal. Namun, musim laporan laba perusahaan diperkirakan bakal menopang IHSG dari kejatuhan.

Suryo menambahan, secara perspektif teknikal, ia memprediksi IHSG bakal menguat berada kisaran 5.836-5.885.

Oleh karena itu, Suryo menyarankan untuk membeli saham PT JAPFA (JPFA)dengan kisaran harga antara Rp 1.900 hingga Rp 1.955 per saham dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di harga 2.250-2.310 per saham.

Selain itu, ia juga menyarankan untuk membeli saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) pada level harga antara Rp 456-474 dan saham PT United Tractors Tbk (UNTE) dengan kisaran harga antara 31.675-32.000.

"Disusul juga oleh saham laik koleksi lainnya seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)," tambahnya.

Adapun analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya meramalkan IHSG berpeluang menghijau di rentang 5.702-5911. Ia pun cukup beragam dalam menyarankan saham untuk diburu investor pada hari ini.

Saham-saham itu antara lain PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya