Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak bertahan di zona hijau jelang libur hari buruh pada 1 Mei 2019.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (30/4/2019), IHSG menguat 29,45 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.455,35. Indeks saham LQ45 menanjak 0,58 persen ke posisi 1.019,33. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 196 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 222 saham melemah sehingga IHSG belum mampu naik kencang. 116 saham lainnya diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.457,82 dan terendah 6.428,25.
Advertisement
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 486.481 kali dengan volume perdagangan 17,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 64,99 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.229.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,80 persen, sektor saham konstruksi susut 0,29 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,48 persen.
Sektor saham barang konsumsi menguat 1,5 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 1,2 persen dan sektor saham perdagangan menanjak 1,1 persen.
Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham GOLD menguat 25 persen ke posisi Rp 575 per saham, saham FILM meroket 25 persen ke posisi Rp 1.100 per saham, dan saham APEX naik 21,19 persen ke posisi Rp 915 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham POOL turun 23,67 persen ke posisi Rp 2.160 per saham, saham KONI merosot 21,90 persen ke posisi Rp 214 per saham, dan saham RANC terpangkas 11,06 persen ke posisi Rp 370 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 0,65 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,58 persen, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,20 persen.
Sementara itu, indeks saham Thailand menguat 0,52 persen, indeks saham Taiwan menguat 0,26 persen dan indeks saham Shanghai mendaki 0,52 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG didorong sentimen stabilitas makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan. Selain itu, meredanya sentimen perang dagang.
"Para pelaku pasar menantikan rilis data inflasi di Indonesia yang diprediksi tetap stabil di kisaran 2,5 persen hingga 2,7 persen," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak IHSG pada Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan di akhir April ini. Kenaikan IHSG dipicu oleh aksi beli yang dilakukan investor asing.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa 30 April 2019, IHSG naik 12,07 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.437,97. Pada pukul 09.01 waktu JATS, IHSG lebih menguat 22,94 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.452,06. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,54 persen ke posisi 1.018,93.
Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Sebanyak 133 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 70 saham melemah dan 104 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.456,21 dan terendah 6.437,02.
Total frekuensi perdagangan saham 24.117 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 561,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 24 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat dengan berada di kisaran Rp 14.215.
Seluruh sektor saham menguat dipimpin saham aneka industri dan barang konsumsi yang sama menguat 0,88 persen. Disusul kemudian sektor manufaktur yang naik 0,77 persen dan sektor industri dasar yang melonjak 0,51 persen.
Sementara itu, saham CEKA menguat 16,07 persen ke posisi Rp 1.300 per saham, saham SRSN naik 14,06 persen ke posisi Rp 72 per saham, dan saham MTPS terdorong 10,18 persen ke posisi Rp 1.480 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain saham TNCA melorot 11,59 persen ke posisi Rp 290 per saham, saham LPPF turun 8,70 persen ke posisi Rp 4.000 per saham, dan saham POOL melemah 8,13 persen ke posisi Rp 2.600 per saham.
Â
Advertisement