Liputan6.com, Jakarta - Sentimen global masih menjadi isu utama yang mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham Selasa.
Sejumlah analis menilai, memanasnya kembali perang dagang AS-China membuat indeks sulit untuk naik ke teritori positif. Oleh sebab itu, IHSG masih akan sulit untuk menguat.
"Ada banyak faktor yang membuat IHSG turun tajam salah satunya ialah babak baru dari trade war. Untuk hari ini, saya memperkirakan indeks akan ditransaksikan terbatas di rentang 6.202 - 6.295," tutur Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang kepada Liputan6.com, Selasa (27/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Hal senada diungkapkan oleh Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan terkait prediksi IHSG untuk hari ini.
Kata dia, secara teknikal candlestick IHSG masih membentuk lower high dan lower low namun mulai rebound setelah menyentuh support lower Bollinger band.
"Ini mengindikasikan ada potensi penguatan dalam jangka pendek meski masih sangat terbatas. Kami memprediksi IHSG kemungkinan bergerak tertahan berkisar 6.166-6 247," ujarnya.
Pada hari ini, Dennies mencermati saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan saham PT Astra International Tbk (ASII).
Sementara itu, Edwin menganjurkan saham PT Harum Energy Tbk (HRUM)PT Adaro Energy Tbk (ADRO) serta saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Perdagangan Sebelumnya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin kemarin. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.240.
Pada penutupan perdagangan saham Senin (26/8/2019), IHSG melemah 41,08 poin atau 0,66 persen ke level 6.214,51. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,76 persen ke posisi 967,89.
Sebanyak 252 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara 151 saham menguat dan 131 saham diam ditempat.Â
BACA JUGA
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 409.528 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,6 triliun.
Investor asing jual saham Rp 847,73 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.240.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya dua sektor yang menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor perkebunan yang naik 0,99 persen dan diikuti sektor perdagangan yang naik 0,19 persen.
Sedangkan sektor saham yang melemah dipimpin oleh sektor industri dasar yang terjun 1,04 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang turun 0,97 persen dan sektor konstruksi yang turun 0,95 persen.
Advertisement