IHSG Terus Tertekan, Simak Rekomendasi Saham yang Bisa Dikoleksi

Pada umumnya pelemahan bursa saham lebih dipengaruhi oleh faktor penyebaran virus Corona atau Covid-19.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Mar 2020, 15:20 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 15:20 WIB
20161125- Sesi Siang IHSG Naik 5 Persen-JAkarta-Angga Yuniar
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 3,795 miliar saham senilai Rp 1,982 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 111 saham melemah dan 89 saham stagnan, Jakarta, Jumat (25/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh pada perdagangan awal pekan ini. Pada pembukaan perdagangan Senin (16/3/2020) pukul 09.00, IHSG langsung terjun bebas dengan turun 136,1 poin atau 2,87 persen ke posisi 4.753,58.

Gerak IHSG pada hari ini melanjutkan pelemahan yang dibukukan pada pekan kemarin. Pergerakan IHSG mengalami penurunan sebesar 10,75 persen dalam sepekan kemarin. IHSG ditutup di posisi 4.907,571, sedangkan di akhir pekan sebeumnya berada di posisi 5.498,540.

 

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, melemahnya pada IHSG ini tak hanya terjadi di Indonesia. Bursa global pun juga mengalami hal yang sama. 

Pada umumnya pelemahan bursa ini lebih dipengaruhi oleh faktor penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang secara masih masif dan telah dideklarasikan WHO sebagai pandemi internasional.

Nafan pun merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, kepada liputan6.com, Senin (16/3/2020), berikut daftarnya:

PT Astra Internasional Tbk (ASII)

Daily (RoE: 11,62 persen; PER: 9.22x; EPS: 535.98; PBV: 1.07x; Beta: 1.5)

Terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham.

“Akumulasi Beli” dengan target harga secara bertahap di level 5075, 5425, 5675 dan 6700. Support: 4620 & 4120.

PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

Daily (RoE: 2,72 persen; PER: 10.96x; EPS: 13.60; PBV: 0.30x; Beta: 1.66)

Adapun indikator RSI sudah mulai menunjukkan jenuh jual atau oversold sehingga peluang pembentukkan fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend pada pergerakan harga saham akan terbuka lebar.

“Akumulasi Beli” dengan target harga secara bertahap di level 169, 188, 202 dan 260. Support: 117.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Daily (RoE: 16,46 persen; PER: 13.21x; EPS: 281.51; PBV: 2.18x; Beta: 1.45)

Terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham.

“Akumulasi Beli” dengan target harga secara bertahap di level 3920, 4520 dan 5125. Support: 3320.

PT Elnusa Tbk (ELSA)

Daily (RoE: 9,97 persen; PER: 3.60x; EPS: 48.83; PBV: 0.36x; Beta: 0.91):

Terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham.

“Akumulasi Beli” dengan target harga secara bertahap di level 190, 212, 228 dan 290. Support: 164 & 134.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Daily (RoE: 8,91 persen; PER: 13.18x; EPS: 535.00; PBV: 1.17x; Beta: 1.16)

Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.

“Akumulasi Beli” dengan target harga secara bertahap di level 7100, 7200, 7300 dan 7625. Support: 6800 & 6700.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Dihindari

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara, untuk saham yang sebaiknya dihindari Nafan merekomendasikan, saham yang harganya stagnan tidak likuid, dan yang tidak berkinerja baik,

“serta tidak menerapkan GCG (good corporate governance) dengan efektif,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya