Bursa Saham Asia Dibuka Beragam di Akhir Pekan

Saham di Asia-Pasifik beragam pada pembukaan perdagangan Jumat pagi

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Des 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2020, 09:00 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Saham di Asia-Pasifik beragam pada pembukaan perdagangan Jumat pagi setelah sebuah laporan mengatakan Pfizer memperkirakan akan mengirimkan setengah dari dosis vaksin Covid-19 yang semula direncanakan untuk tahun ini karena masalah rantai pasokan.

Dikutip dari CNBC, Jumat (4/12/2020), di Jepang, Nikkei 225 merosot 0,23  pada awal perdagangan sementara Topix sedikit lebih rendah. Kospi Korea Selatan, di sisi lain, menambahkan 0,67 persen.

Sementara itu, saham di Australia naik tipis, karena S & P / ASX 200 naik sekitar 0,2 persen. Data penjualan ritel Australia untuk Oktober akan dirilis sekitar 8:30 HK / SIN.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,18 persen lebih tinggi.

Ke depan, Reserve Bank of India juga diperkirakan akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada hari Jumat.

Dalam perkembangan perusahaan, investor akan memantau saham raksasa e-commerce China yang terdaftar di Hong Kong, JD.com. Reuters melaporkan, mengutip sumber, JD Logistics sedang mencari penawaran bank untuk IPO Hong Kong hingga USD 3 miliar.

Perkembangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah unit perawatan kesehatan digital JD.com, JD Health, mengumpulkan USD 3,5 miliar dalam IPO Hong Kong. Saham JD Health diharapkan mulai diperdagangkan pada hari Selasa.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Pfizer pada awalnya berencana untuk mengirimkan 100 juta dosis tahun ini, tetapi beberapa bahan baku awal yang dibutuhkan untuk vaksin gagal memenuhi standar.

Produsen obat tersebut berulang kali mengatakan secara terbuka bahwa mereka berencana untuk mengirimkan 50 juta dosis vaksin tahun ini dan hingga 1,3 miliar dosis pada akhir tahun 2021. Namun, laporan Journal tersebut memicu aksi jual di pasar AS.

S&P 500 merosot semalam di Wall Street setelah laporan itu, turun kurang dari 0,1 persen menjadi ditutup pada 3.666,72. Dow Jones Industrial Average naik 85,73 poin untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 29.969,52 sedangkan Nasdaq Composite naik 0,2% menjadi ditutup pada 12.377,18.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mata Uang

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 90,714 menyusul penurunannya awal pekan ini dari level di atas 91,5.

Yen Jepang diperdagangkan pada 103,82 per dolar setelah menguat tajam kemarin dari level di atas 104 melawan greenback. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,7434, setelah naik dari level di bawah USD 0,74 pada awal minggu perdagangan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya