Liputan6.com, Jakarta - PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU) siap melakukan Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 2021.
Perseroan melepas sebesar 5.923.076.900 saham baru atau 5,92 miliar saham ke publik atau setara dengan 35 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Dalam keterangannya, WMU menawarkan harga IPO berkisar antara Rp142 -Rp200. Jadi total dana yang dapat diraup dari IPO bisa capai Rp 841,07 miliar-Rp 1,18 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Bersamaan dengan hal ini, WMU juga akan melakukan penjatahan saham melalui program alokasi saham pegawai atau Employee Stock Allocation (ESA).
Melalui program ini, Perseroan menjatahkan 7,5 persen dari jumlah saham IPO. Selain itu, Perseroan juga memberikan opsi kepemilikan saham oleh manajemen (MSOP) hingga 1 persen dari portepel IPO.
Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi mengatakan, Perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi, seperti pembangunan fasilitas breeding PS farm di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami optimis dapat meraih kesuksesan IPO di tengah pandemi Covid-19,” kata Ali di acara Due Dilligence Meeting dan Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Widodo Makmur Unggas, Rabu, (6/1/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dana IPO
Selain itu, investasi juga akan digunakan untuk pembangunan fasilitas Layer Commercial Farm di Klaten, Jawa Tengah, pembangunan fasilitas Hatchery di Sukabumi, Jawa Barat, pembangunan fasilitas Broiler Commerical Farm di Wonogiri, Jawa Tengah, pembangunan fasilitas Slaughterhouse di Cianjur, Jawa Barat dan pembangunan Feedmill di Ngawi, Jawa Timur.
Sisa dana IPO sebesar 25,7 persen akan digunakan untuk modal kerja, terutama untuk pembelian bahan baku pada feedmill dan pembelian ayam broiler komersial.
Saat ini, komposisi kepemilikan saham WMU dimiliki oleh PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) 90 persen, Warsini 5 persen, dan Wahyu Andi Susilo 5 persen.
Advertisement
Jadwal IPO
Sejalan dengan pernyataan pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terbit pada 30 Desember 2020, penawaran umum perdana IPO akan dilakukan pada 7 Januari hingga 13 Januari 2021.
Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan terjadi pada 29 Januari 2021. Perseroan menunjuk CIMB Niaga Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, dan Samuel Sekuritas sebagai Joint Lead Underwriters (JLU).