Liputan6.com, Jakarta - PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), pengelola taksi Express menyatakan telah melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement tahap dua dengan menerbitkan 4,07 miliar saham.
Hal ini dalam rangka konversi utang obligasi Express Transindo Utama Tahun 2019 yang jatuh tempo pada 31 Desember 2020 menjadi pemegang saham perseroan.
Konversi utang obligasi menjadi saham itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi I Express Transindo Utama 2014 pada 11 Desember 2018. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (22/1/2021).
Advertisement
Baca Juga
Perseroan telah menerbitkan 4,07 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Harga pelaksanaan private placement Rp 100 yang diperuntukkan kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat pada daftar pemegang obligasi konversi Express Transindo Utama Tahun 2019 perseroan pada 31 Desember 2020.
Dari aksi korporasi tersebut, pemegang saham lama menambah kepemilikan sahamnya yaitu Zico Trust Ltd, perusahaan asal Singapura yang kini mengenggam 2,28 miliar saham atau 22,30 persen. Berdasarkan data RTI, per 31 Desember 2020, Zico Trust Ltd memiliki 1,13 miliar saham TAXI.
Selain itu, UOB Kay Hian juga menambah saham TAXI menjadi 1,76 miliar saham atau 17,27 persen dari sebelumnya 817,50 juta saham atau 13,30 persen. Â Sementara itu, PT Rajawali Corpora genggam 10,70 persen saham TAXI atau 1,09 miliar.
PT Asuransi Multi Artha Guna menjadi pemegang saham baru TAXI dengan mengenggam 565,46 juta saham. Demikian mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada transaksi 20 Januari 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gelar Privateplacement
Sebelumnya, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), perusahaan penyedia jasa transportasi atau pengelola taksi express akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement tahap kedua pada 18 Januari 2021.
Aksi korporasi itu dilakukan untuk melunasi sisa utang obligasi konversi PT Express Transindo Utama Tbk tahun 2019 yang jatuh tempo pada 31 Desember 2020.
Adapun sisa pokok utang obligasi konversi Express Transindo Utama tahun 2019 akan ditukar dengan saham baru perseroan.
Harga pelaksanaan saham tanpa HMETD itu Rp 100 per saham. Total saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 4.078.047.156. Nilai transaksi dari private placement itu mencapai Rp 407,80 miliar. Pelaksanaan private placement dilakukan pada 18 Januari 2021 dan hasilnya diumumkan pada 20 Januari 2021.
Seperti diketahui, konversi obligasi I Express Transindo Utama tahun 2014 sebesar Rp 1 triliun. Pada tahap pertama, konversi obligasi menjadi saham melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebesar Rp 400 miliar. Kemudian tahap kedua dengan konversi obligasi Rp 600 miliar dan jatu tempo pada 31 Desember 2020.
Advertisement