Liputan6.com, Jakarta - Meski harga saham mengalami penurunan lebih dari 40 persen pada Kamis 28 Januari 2021, broker online Robinhood justru membatasi perdagangan saham GameStop setelah mencuri perhatian karena kenaikan sangat signifikan.
"Kami terus memantau pasar dan membuat perubahan jika diperlukan. Mengingat volatilitas baru-baru ini, kami membatasi transaksi untuk sekuritas tertentu hanya untuk penutupan posisi. "Di tengah volatilitas pasar yang signifikan, penting bagi kami untuk membantu pelanggan tetap mendapat informasi, kata Robinhood dalam sebuah pernyataan dilansir CNN, Jumat (29/1/2021).
Keputusan ini mendapatkan reaksi cepat. Beberapa jam setelah menerapkan pembatasan, Robinhood mengatakan, akan melanjutkan pembelian terbatas pada sekuritas tersebut pada Jumat.
Advertisement
Baca Juga
"Ini adalah keputusan manajemen yang berisiko, dan tidak dibuat berdasarkan arahan pembuat pasar yang kami tuju. Kami mulai membuka perdagangan untuk beberapa sekuritas ini dengan cara yang bertanggung jawab," kata Robinhood
Saham GameStop (GME) sempat turun lebih dari 60 persen dan dihentikan beberapa kali pada Kamis, 28 Januari 2021. Hal itu terjadi setelah mengalami kenaikan berkat dukungan investor individu di Reddit.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham GameStop Melonjak
Selain GameStop dua perusahaan games juga mengalami penurunan pada Kamis, yakni The Wedbush ETFMG Video Game Tech ETF ( GAMR ) dan SPDR S&P Retail ETF ( XRT ). Keduanya turun sekitar 10 persen, setelah naik lebih dari 25 persen sepanjang 2021.
Meskipun mengalami kerugian pada Kamis kemarin, saham GameStop telah mengalami kenaikan hampir 950 persen pada awal 2021. Bila pada akhir 2020, harga saham GameStop berada di bawah USD 20 per lembar, harga yang ditawarkan saat ini sekitar USD 200 per lembar.Â
Advertisement