Warren Buffett Indonesia, Lo Kheng Hong Tambah Kepemilikan Saham di 2 Emiten

Setelah beli saham PT Gajah Tunggal Tbk, Lo Kheng Hong menambah kepemilikan saham di dua emiten.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Feb 2021, 11:31 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2021, 08:09 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investor Lo Kheng Hong menambah kepemilikan saham di dua emiten yaitu PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

Hal itu seperti dikutip dari data PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia (KSEI)  pada Selasa, (2/2/2021), terkait pemegang saham di bawah 5 persen per 29 Januari 2021, investor yang juga dijuluki Warren Buffett Indonesia ini membeli saham BMTR sebanyak 950.888.100 atau 5,73 persen pada 29 Januari 2021. Sebelumnya pada 28 Januari 2021, saham BMTR yang dimiliki 943.684.700 atau 5,69 persen.

PT Global Mediacom Tbk bergerak di bidang usaha telekomunikasi, transportasi dan otomotif, bahan kimia, hotel dan properti, jasa keuangan dan investasi. Perseroan didirikan pada 30 Juni 1981.

Per 31 Oktober 2020, kepemilikan saham BMTR antara lain PT MNC Investama Tbk 46,14 persen, Lo Kheng Hong 5,81 persen, dan masyarakat 48,05 persen.

Sebelumnya BMTR melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement pada akhir 2020. 

Selama Januari 2021, saham BMTR melemah 14,48 persen ke posisi Rp 248 per saham. Saham BMTR sempat berada di level tertinggi 320 dan terendah 240 per saham.

Selain itu, Lo Kheng Hong juga menambah kepemilikan saham di MBSS. Pada 28 Januari 2021, jumlah kepemilikan saham di MBSS sebesar 101.399.300 atau 5,79 persen menjadi 101.555.600 atau 5,80 persen pada 29 Januari 2021.

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk bergerak di usaha pelayaran yang berdiri sejak 24 Maret 1994.  Kepemilikan saham MBSS per 31 Desember 2020, mengutip data RTI antara lain PT Indika Energy Infrastructure sebesar 51 persen, UBS AG Singapore S/A China Navigation sebesar 25,68 persen, Lo Kheng Hong 5,79 persen, masyarakat sebesar 17,52 persen.

Saham MBSS turun 12,29 persen ke posisi 414 per saham sepanjang Januari 2021. Saham MBSS sempat berada di level tertinggi 550 dan terendah 384 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Genggam Saham GJTL

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lo Kheng Hong (LKH) memborong saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Secara akumulatif, Lo Kheng Hong telah membeli sebanyak 27.614.000 lembar saham PT Gajah Tunggal Tbk senilai Rp 18.115.569.500 atau Rp 18,11 miliar.

Pembelian dalam beberapa kali transaksi yang dilakukan  pria yang dijuluki Warren Buffett Indonesia ini dilakukan pada 30 Desember 2020 dan 4 Januari 2021.

Rinciannya, pada 30 Desember 2020, Lo Kheng Hong tercatat dua kali membeli saham GJTL. Masing-masing sebanyak 166.200 saham dengan harga transaksi Rp 655 per saham, serta 20.185.400 saham dengan harga Rp 650 per saham.

Sementara di 4 Januari 2021,  Lo Kheng Hong membeli saham GJTL dalam 6 kali transaksi, yakni di harga Rp 680 sebanyak 1.750.000 lembar, Rp 675 sebanyak 3.275.300 lembar, Rp 670 sebanyak 1.188.500 lembar, Rp 660 sebanyak 148.600 lembar, Rp 655 sebanyak 400.000 lembar, dan Rp 650 sebanyak 500.000 lembar.

Atas transaksi itu, nama Lo Kheng Hong kini muncul dalam daftar pemegang saham GJTL. Sebab kini LKH sudah memiliki 5,06 persen saham GJTL dari sebelumnya yang hanya 4,27 persen.

"Jumlah persentase kepemilikan saham saya sebelum transaksi adalah 148.870.900 atau 4,27 persen menjadi 176.484.900 atau 5,06 persen. Transaksi ini bertujuan untuk investasi," tulis Lo, seperti dilansir dari keterbukaan informasi BEI, Selasa, 26 Januari 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya