Jurus BEI Ajak Perusahaan Rintisan Gelar IPO

Selain mendorong perusahaan besar untuk menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), BEI juga berupaya mengajak perusahaan rintisan untuk masuk pasar modal.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Feb 2021, 08:08 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2021, 08:08 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya mendorong perusahaan rintisan atau startup untuk masuk ke pasar modal dengan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, selain mendorong perusahaan besar untuk menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), pihaknya juga berupaya mengajak perusahaan rintisan untuk masuk pasar modal.

“Kami di bursa selain berusaha untuk encourage perusahaan besar, start up baru bertumbuh yang sizeable di market kami berikan kesempatan. Jadi pasar modal untuk semua size, asalkan prospektif company,” ujar Nyoman, saat diskusi virtual, ditulis Jumat (12/2/2021).

Untuk memfasilitasi perusahaan rintisan masuk pasar modal, BEI telah membuat IDX Incubator. Program IDX Incubator tersebut telah berjalan di Bandung, Jakarta dan Surabaya.

“Di bursa memiliki keinginan mengajak mereka untuk utilisasi pasar modal. Akomodasi anak muda create bisnis dengan utilisasi teknologi dan inovasi,” kata Nyoman.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BEI Dampingi Perusahaan Rintisan

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

BEI juga mendampingi perusahaan rintisan tersebut untuk mengarahkan bagaimana soal validasi business model, memberikan bantuan terkait legal untuk perusahaan tercatat di bursa.

Nyoman menambahkan, dari hasil pemetaan peserta IDX Incubator,terbanyak dari sektor software servise sebanyak 18 persen, lalu diikuti financial technology (fintech).

Kemudian e-commerce sebanyak 13 persen, internet of things empat persen, dan perusahaan rintisan di sektor pendidikan dan lifestyle. “Untuk meningkatkan kesempatan buat perusahaan kecil berbasis teknologi untuk masuk ke pasar kita,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya