BEI Buka Gembok Perdagangan, Begini Gerak Saham GLOB dan KIOS

BEI membuka suspensi saham GLOB dan KIOS di pasar tunai dan reguler mulai sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Feb 2021, 10:42 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 10:41 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham PT Global Teleshop Tbk (GLOB) dan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) mulai sesi I pada 18 Februari 2020.

BEI membuka suspensi saham GLOB dan KIOS di pasar tunai dan reguler mulai sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

Sebelumnya BEI suspensi saham KIOS pada 25 Januari 2021, sedangkan GLOB pada 27 Januari 2021. BEI suspensi saham KIOS dan GLOB karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Lalu bagaimana pergerakan saham GLOB dan KIOS setelah dibuka perdagangan sahamnya pada Kamis, 18 Februari 2021?

Mengutip data RTI, saham GLOB melemah 6,67 persen ke posisi Rp 392 per saham. Saham GLOB dibuka menguat delapan poin ke posisi 428 per saham. Saham GLOB sempat di level tertinggi 428 dan terendah 392 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 17 kali dengan nilai transaksi Rp 11,4 juta.

Hal terjadi sebaliknya di saham KIOS. Saham KIOS melonjak 9,77 persen ke posisi Rp 730 per saham. Saham KIOS dibuka stagnan di kisaran 665 per saham. Saham KIOS sempat berada di level tertinggi 830 dan terendah 620 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.115 kali dengan nilai transaksi Rp 1,4 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak IHSG pada Pembukaan Perdagangan 18 Februari 2021

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Pengendara sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). IHSG ditutup melemah 0,09 persen atau 5,52 poin ke level 6.023,64 dari penutupan perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Kamis, (18/2/2021). Penguatan IHSG sebelum rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,04 persen atau 2,6 poin ke posisi 6.230,35 pada pra pembukaan perdagangan saham. Penguatan IHSG terjadi pada pukul 09.00 WIB. IHSG menguat terbatas ke posisi 6.233. Indeks saham LQ45 menanjak 0,67 persen ke posisi 952,69. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 219 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 106 saham melemah dan 166 saham diam di tempat. Pada perdagangan Kamis pagi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.266,37 dan terendah 6.220,70.

Total frekuensi perdagangan saham 137.960 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,2 triliun. 10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham infrastruktur menguat 1,26 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti keuangan sebesar 0,80 persen dan perdagangan 0,88 persen.

Saham-saham yang cetak penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham BMAS melonjak 24,76 persen, saham BVIC mendaki 25,88 persen, saham AGRS naik 19,53 persen, saham EDGE menanjak 19,89 persen.

Sedangkan saham-saham yang tertekan tajam atau top losers antara lain saham PURI turun 6,81 persen,  saham HOKI susut  6,79 persen, saham TOBA merosot 6,71 persen, saham MSIN tergelincir 6,67 persen, dan saham GLOB susut 6,67 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 69 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 29,7 miliar, saham MDKA sebanyak Rp 6,4 miliar, saham UNTR sebanyak Rp 4,8 miliar dan saham UNTR sebanyak Rp 4,8 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 29,2 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 18,3 miliar, saham ASII sebanyak Rp 17,5 miliar, saham INKP sebanyak Rp 4,8 miliar, dan saham INCO sebanyak Rp 4,5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya