Trivia Saham: Yield Dividen Jadi Pertimbangan Investasi di Pasar Modal, Apa Itu?

Selain besaran dividen yang perlu dicermati ketika membeli saham, dividen payout ratio dan dividen yield juga termasuk pertimbangan investor.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Apr 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2021, 18:00 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini kita sering mendengar perusahaan tercatat membagikan dividen kepada pemegang saham. Selain capital gain, dividen termasuk salah satu manfaat yang didapat dari investasi saham.

Dividen ini merupakan keuntungan perusahaan atau badan usaha yang harus diberikan kepada pemilik saham. Besaran dividen yang ditebar oleh perusahaan berbeda-beda karena juga berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Bagi pemegang saham, mana lebih baik jumlah dividen yang besar dan kecil? Hal ini ternyata mempertimbangkan jenis investor. Ada dua tipe investor yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Investor jangka pendek mengharapkan dividen yang besar.

Sementara itu, investor yang berorientasi jangka panjang tidak keberatan dengan dividen yang lebih kecil selama perusahaan dapat berekspansi.

Selain besaran dividen yang perlu dicermati ketika membeli saham, dividen payout ratio dan dividen yield juga termasuk  pertimbangan investor. Hal ini bagi Anda yang berorientasi terhadap dividen saat investasi saham.

Kali ini trivia saham menjelaskan mengenai dividen yield atau juga disebut yield dividen. Yield dividen ini termasuk dividen per saham dibagi harga pasar saham.

Yield dividen ini tingkat keuntungan yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Perusahaan yang membagikan dividen yield tinggi, harga sahamnya akan mengalami kenaikan terutama saat menjelang pengumuman dividen.

Mengutip laman investopedia, yield dividen ini dinyatakan sebagai persentase yang merupakan rasio dividen yang menunjukkan berapa banyak perusahaan membayar dividen setiap tahun terhadap harga sahamnya.

Yield dividen menjadi pertimbangan penting karena berkaitan dengan harga saham yang dimiliki. Apalagi menyukai perusahaan yang memberikan tingkat imbal hasil lebih besar. Suatu perusahaan dikatakan memiliki yield dividen tinggi jika di atas 5 persen. Demikian mengutip dari poems.co.id

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Ayo Mengenal Dividen

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, perusahaan akan membagikan keuntungan yang menjadi hak para pemegang saham saat bisnis berjalan sesuai atau melebihi target yang telah di tetapkan. Menjadi momen yang paling ditunggu, istilah untuk hal ini disebut dividen.

Saat ini banyak perusahaan mulai membagikan dividen tahun buku 2020. Untuk lebih jelasnya, trivia saham kali ini akan menjelaskan secara rinci mengenai arti dividen.

Dilansir berbagai sumber, Sabtu, 27 Februari 2021, dividen merupakan keuntungan perusahaan atau badan usaha yang harus diberikan kepada pemilik saham. Berbeda setiap perusahaan, jumlah dividen yang diberikan harus berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Tak hanya itu, nilai saham yang dimiliki oleh para investor juga berpengaruh pada dividen yang didapatkan. Untuk menentukan laba atau keuntungan yang didapat perusahaan sebagai dividen ada beberapa langkah yang dilakukan perusahaan.

Hal utama yang biasanya dilakukan perusahaan sebelum membagikan dividen ialah melakukan RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham. Terkait proses pembayaran, akan dilakukan sesuai dengan kebijakan setiap perusahaan.

Rapat ini dilakukan untuk mencegah terjadinya keputusan secara sepihak dari perusahaan maupun investor, sehingga pembagian dividen dapat dilakukan sesuai rencana.

Selain itu, nilai dividen juga bisa bersifat stabil dan tidak stabil. Bagi yang stabil, jumlah yang didapatkan dari dividen sudah bisa diperkirakan sebelumnya.

Namun, untuk yang tidak stabil, jumlah yang dibagikan bisa berubah-ubah bahkan tak dibagikan kepada investor karena adanya alasan terkait kinerja perusahaan.

Terdapat lima jenis dividen yang banyak digunakan perusahaan, yakni dividen tunai, dividen saham, dividen properti, dividen janji utang, dan dividen liquidating.

Menjadi yang paling umum digunakan, dividen tunai ialah setiap pemegang saham akan menerima uang tunai dari perusahaan. Dalam hal ini investor mendapat keuntungan dalam jumlah uang. Penyalurannya bisa melalui bank atau cek.

Sesuai namanya, dividen saham ialah pembagian keuntungan dalam bentuk saham. Dengan hal ini, investor akan mengalami penambahan kepemilikan saham karena keuntungan yang didapat.

Selanjutnya terdapat dividen properti atau yang dikenal juga dengan nama dividen aset. Dalam pembagian ini investor bisa mendapat keuntungan berbetuk aset atau barang. Tak hanya itu, perusahaan juga bisa memberikan sekuritas investas dan real estat kepada pemegang saham.

Dividen janji utang atau skrip. Pembagian dividen untuk jenis ini berbentuk skrip atau perusahaan memiliki utang jangka pendek kepada pemegang saham.

Yang terakhir ialah dividen liquidating. Dalam hal ini pemegang saham akan mendapat keuntungan berbentuk pengurangan modal perusahaan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya