Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan saham Senin (26/4/2021). Investor asing cenderung melakukan aksi jual di seluruh pasar.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis 1,47 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.018,34 pada pra pembukaan perdagangan saham.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,14 persen ke posisi 6.025. Indeks saham LQ45 melemah 0,18 persen ke posisi 901. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 6.027-6.005. Sebanyak 155 saham melemah sehingga menekan IHSG. 191 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 188 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 121.281 kali dengan volume perdagangan saham 1,9 miliar saham.
Nilai transaksi saham Rp 1,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 53,46 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.503.
Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 1,23 persen, dan memimpin penguatan. Diikuti sektor saham barang konsumsi menguat 0,45 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 0,26 persen.
Sementara itu, sektor saham keuangan turun 0,87 persen dan sektor saham pertanian susut 0,80 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang catat top gainers antara lain:
-Saham KONI naik 24,90 persen
-Saham GEMS naik 24,71 persen
-Saham IFSH naik 14,68 persen
-Saham APEX naik 12,33 persen
-Saham MLPT naik 11,59 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham PLAN turun 10 persen
-Saham AIMS turun 6,98 persen
-Saham BMAS turun 6,91 persen
-Saham ABBA turun 6,85 persen
-Saham CANI turun 6,84 persen
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham ASII senilai Rp 8,1 miliar
-Saham UNVR senilai Rp 4,2 miliar
-Saham ERAA senilai Rp 3,8 miliar
-Saham TBIG senilai Rp 3,9 miliar
-Saham BBNI senilai Rp 2,8 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BMRI senilai Rp 22 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 21,7 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 19,4 miliar
-Saham BBTN senilai Rp 13,8 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 6,2 miliar
Bursa saham Asia cenderung menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,10 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,55 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,21 persen.
Lalu indeks saham Shanghai menanjak 0,44 persen, indeks saham Singapura menguat 0,11 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,85 persen.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat seiring percepatan dalam pemulihan ekonomi mendukung pasar saham. Selain itu, output bisnis AS meningkat paling besar pada April 2021 yang ditunjukkan dari indeks market HIS.
Di sisi lain, pasar perumahan menguat pada Maret setelah badai musim dingin menghambat konstruksi dan permintaan. 9 dari 11 sektor saham di indeks saham S&P 500 menguat. Sektor saham keuangan naik 1,8 persen dan material mendaki 1,7 persen.
Saham JPMorgan catat kenaikan terbesar, diikuti saham American Express. Saham material menguat 1,7 persen dengan Freeport sebagai penyumbang terbesar. Di sisi lain Presiden AS Joe Biden ingin memberikan perlakuan pajak prefensial AS atas pendapatan investasi yang telah menguntungkan negara kaya saat ia berupaya mendanai program belanja sosial baru yang menyeluruh.