Liputan6.com, Jakarta - Jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham, Selasa (25/5/2021), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam. Adapun pasar mencermati hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dan menyambut kedatangan vaksin.
Mengutip data RTI pukul 11.11 WIB, IHSG naik 1,28 persen ke posisi 5.837. Indeks saham LQ45 menanjak 1,27 persen ke posisi 867,53. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. Sebanyak 293 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 174 saham melemah dan 154 saham diam di tempat. IHSG bergerak di kisaran 5.769-5.848.
Total frekuensi perdagangan saham 668.781 kali dengan nilai transaksi Rp 6,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 236,44 miliar di pasar reguler. Total volume perdagangan saham 13,5 miliar saham.Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat.
Advertisement
Sektor saham IDXFinance naik 1,83 persen dan pimpin penguatan terbesar. Diikuti sektor saham IDXBasic menanjak 1,85 persen dan sektor saham IDXEnergy melambung 1,74 persen.
Saham-saham yang catat top gainers antara lain saham HOPE meroket 34,59 persen, saham LUCK menanjak 25 persen dan saham BEBS naik 22,11 persen.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top losers antara lain saham SAFE turun 7 persen, saham KONI melemah 6,94 persen dan saham BSSR tergelincir 6,84 persen.
Investor asing pun memburu saham BBRI senilai Rp 44 miliar, saham BBCA senilai Rp 37,1 miliar dan saham TLKM senilai Rp 23,9 miliar.
Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham ASII senilai Rp 23,5 miliar, saham PGAS senilai Rp 22,5 miliar, dan saham ICBP senilai Rp 7,8 miliar.
"Bisa jadi karena kedatangan vaksin,jadi pasar merespons positif," ujar Analis PT Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas.
Ia menambahkan, penguatan IHSG juga seiring ada berita positif dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sebutkan pertumbuhan ekonomi kuartal II bakal capai 7,1 persen-8,3 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pasar Cermati Hasil RDG BI
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi dan bergerak terbatas pada perdagangan saham Selasa, (25/5/2021). Pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan pengaruhi IHSG.
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indoensia, Lanjar Nafi menuturkan, berdasarkan konsensus, Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan BI 7-day reverse repo rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen.
Ia menilai, hal tersebut cukup wajar karena inflasi yang masih stagnan di bawah dua persen. Inflasi April 2021 tercatat 0,13 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender (Januari-April) 2021 sebesar 0,58 persen dan inlfasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020) tercatat 1,42 persen.
Lanjar prediksi, IHSG berpotensi menguat secara teknikal dengan level 5.760-5.835 pada perdagangan saham Selasa, 25 Mei 2021.
"Investor menanti hasil rapat Gubernur Bank Indonesia untuk mendapatkan signal prospek kebijakan moneter dan pandangan ekonomi Indonesia di tengah pertumbuhan inflasi yang stagnan,” ujar dia, Selasa.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinas Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Ia perkirakan, IHSG berpotensi bergerak dalam rentang terbatas di kisaran 5.711-5.860.
"Jelang rilis data ekonomi tingkat suku bunga disinyalir masih belum akan perubahan tentu turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG, fluktuasi nilai tukar rupiah juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG,” kata dia.
Advertisement