Orang Berbuat Buruk dan Dihukum di Dunia, Apa di Akhirat Disiksa Lagi? Simak Kata Gus Baha

Dalam ceramahnya, Gus Baha menjelaskan bahwa Allah memiliki sifat yang Maha Mulia dan tidak akan mengulang hukuman bagi seseorang yang sudah mendapat balasan di dunia

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2025, 07:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 07:30 WIB
Gus Baha 1
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan ini, banyak orang yang menerima hukuman atas perbuatan buruk yang telah dilakukan. Namun, muncul pertanyaan, apakah seseorang yang telah menerima sanksi atau hukuman di dunia masih akan mendapatkan siksa lagi di akhirat?

KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, memberikan jawaban menarik terkait hal ini. Dalam ceramahnya, ia menjelaskan bagaimana keadilan Allah bekerja dalam memberikan balasan bagi manusia.

"Makanya Nabi kalau berdoa itu unik. Siapa yang disiksa di dunia karena dosanya, kalau ada orang salah kok di dunia sudah dikasih sanksi, Allah itu lebih mulia untuk mengulang nanti di akhirat. Artinya tidak diulang di akhirat," ujar Gus Baha, seperti dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @toplesbening-x8i.

Dalam ceramahnya, Gus Baha menjelaskan bahwa Allah memiliki sifat yang Maha Mulia dan tidak akan mengulang hukuman bagi seseorang yang sudah mendapat balasan di dunia.

Allah memiliki sifat akrom, yang berarti terlalu mulia untuk menghukum seseorang dua kali atas satu kesalahan yang sama. Jika seseorang sudah menerima balasan atas perbuatannya di dunia, maka urusannya di akhirat bisa saja selesai.

"Akrom itu Allah terlalu mulia, maksudnya ora kepikiran wis malas ya selesai, tidak akan diulangi," lanjutnya.

Berbeda dengan cara berpikir manusia, yang terkadang masih ingin membalas dendam atau mengungkit kesalahan seseorang, cara Allah dalam menegakkan keadilan jauh lebih sempurna.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penjelasan Berpikir Nubuwwah

7 Tempat Ini Dipercaya Sebagai Gerbang Neraka
Tahukah Anda, beberapa tempat di dunia ternyata dipercaya sebagai gerbang neraka. Di mana saja?... Selengkapnya

Menurut Gus Baha, berpikir dengan cara kenabian atau berpikir nubuwwah akan membantu manusia memahami konsep keadilan Allah secara lebih bijaksana.

Berpikir nubuwwah adalah pola pikir yang rasional dan manusiawi, yang didasarkan pada kebijaksanaan para nabi dalam menyikapi kehidupan dan hubungan dengan Allah.

Dengan berpikir nubuwwah, seseorang akan memahami bahwa Allah tidak kejam dalam memberikan hukuman. Setiap balasan yang diberikan selalu didasarkan pada keadilan dan kasih sayang.

Jika seseorang sudah mendapatkan sanksi di dunia, maka kemungkinan besar ia tidak akan mendapat hukuman yang sama di akhirat. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya.

Namun, jika seseorang tidak mendapatkan balasan apa pun di dunia, bukan berarti ia terbebas dari hukuman. Bisa jadi, Allah menunda balasannya hingga di akhirat nanti.

Sebagai manusia, memahami konsep ini bisa membantu untuk tidak terburu-buru dalam menghakimi atau membenci orang yang telah berbuat salah. Karena ada mekanisme keadilan Allah yang berjalan dengan sendirinya.

Terkadang, balasan atas perbuatan seseorang tidak selalu dalam bentuk hukuman fisik, tetapi bisa juga berupa kesulitan hidup, hilangnya ketenangan batin, atau kehilangan keberkahan.

Jangan Sibuk Hitung-hitungan Hukuman

Fakta-fakta Tentang Siksa Kubur Dan Ini Nyata!
Ilustrasi alam Barzah... Selengkapnya

Seorang muslim sebaiknya tidak terlalu sibuk menghitung-hitung hukuman bagi orang lain, karena Allah lebih tahu cara terbaik dalam memberi balasan kepada setiap hamba.

Dalam Islam, dianjurkan untuk banyak memohon ampunan dan memperbaiki diri, karena tidak ada manusia yang terbebas dari kesalahan.

Konsep keadilan Allah ini seharusnya membuat manusia lebih bertakwa dan tidak meremehkan perbuatan buruk, sekecil apa pun.

Di sisi lain, seseorang juga harus selalu optimis dengan rahmat Allah, karena hukuman yang diterima di dunia bisa jadi adalah bentuk penghapusan dosa di akhirat.

Dengan memahami cara Allah memberi balasan, manusia bisa lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan dan tidak mudah berprasangka buruk terhadap orang lain.

Maka, daripada sibuk mencari siapa yang salah dan siapa yang harus dihukum, lebih baik fokus memperbaiki diri agar hidup lebih berkah dan mendapatkan ampunan Allah.

Pada akhirnya, konsep keadilan Allah selalu mengandung hikmah yang luar biasa. Apa yang tampak sebagai hukuman di dunia bisa jadi adalah bentuk kasih sayang agar seseorang tidak mengalami kesulitan lebih besar di akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya