Amazon Sepakat Beli MGM Film Studio Senilai Rp 120,66 Triliun

Perkembangan layanan streaming, termasuk pendatang baru seperti HBO Max dan Disney+ telah menekan Amazon untuk memiliki lebih banyak program.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Mei 2021, 09:35 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 09:35 WIB
Logo Amazon
(Doc:Laura Muriel)

Liputan6.com, Jakarta - Amazon Inc. setuju untuk membeli perusahaan film Metro Goldwyn Mayer (MGM) seharga USD 8,45 miliar atau sekitar Rp 120,66 triliun (kurs Rp 4.279 per USD).

Perkembangan layanan streaming, termasuk pendatang baru seperti HBO Max dan Disney+ telah menekan Amazon untuk memiliki lebih banyak program.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (27/5/2021), Chief Executive Officer Amazon, Jeff Bezos tidak merahasiakan keinginannya untuk mencaplok MGM lantaran menyediakan banyak materi streaming.

Belum lagi peluang untuk menambang franchise dari film James Bond dan Rocky.Selain itu, dengan saingan ritel seperti Walmart Inc. yang meluncurkan toko online yang lebih canggih, Amazon harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan 200 juta pelanggan perdananya tetap setia.

Saham Amazon naik kurang dari 1 persen di level 3.265 pada perdagangan Rabu, 26 Mei 2021. Pengambilalihan tersebut merupakan akuisisi terbesar Amazon sejak mereka setuju untuk membeli Whole Foods pada 2017 seharga USD 13,7 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Dampak bagi MGM

James Bond No Time to Die (© MGM)
James Bond No Time to Die (© MGM)

Bagi MGM, studio yang membawa James Bond dan Scarlett O’Hara ke layar lebar, kesepakatan itu memberikan akhir bagi era bergelombang kepemilikan hedge-fund yang dimulai dengan kebangkrutan lebih dari satu dekade lalu.

Pemegang saham utama MGM adalah Anchorage Capital Group LLC dan beberapa investor lain sebagai bagian dari perjanjian kebangkrutan pada 2010 yang menghapus hutang sekitar USD 4 miliar.

Penghasilan MGM sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi naik 48 persen menjadi sekitar USD 307 juta tahun lalu. Raihan itu ditopang oleh keuntungan dari perpustakaan filmnya yang memiliki 4.000 judul. Tetapi dengan kurangnya rilis baru, penjualan turun 3 persen menjadi USD 1,5 miliar.

MGM juga berkembang menjadi televisi. Studio tersebut mengambil alih jaringan kabel premium Epix, dan mengakuisisi perusahaan produksi TV yang dimiliki oleh produser terkenal Mark Burnett.

Studio ini juga membuat serial yang mendapat pujian kritis "The Handmaid’s Tale" dan "Fargo", yang menambah perpustakaan yang menguntungkan.

Dapat Pukulan Serius karena COVID-19

Kasino di Las Vegas Tutup Akibat Pandemi Virus Corona COVID-19
Petugas keamanan berpatroli melewati kasino hotel MGM Grand yang tutup akibat virus corona COVID-19 di Las Vegas, Amerika Serikat, Rabu (18/3/2020). Penutupan tempat hiburan di Las Vegas akan berlangsung selama 30 hari. (AP Photo/David Becker)

Ketika COVID-19 menyerang, MGM mengalami pukulan serius. Rilis film James Bond terbaru berjudul "No Time to Die," telah ditunda penayangannya berulang kali.

Perusahaan tersebut mendekati Apple Inc. dan Netflix Inc. agar membeli film tersebut untuk layanan online mereka, tetapi tidak pernah mencapai kesepakatan.Saat menghadapi prospek penundaan produksi dan biaya yang lebih tinggi akibat Covid-19, MGM kembali mengalami pukulan.

Dalam gugatan Juni 2020 di New York, seorang wanita menuduh bos MGM, Kevin Ulrich melakukan pelecehan seksual di sebuah hotel mewah di Manhattan pada Juni 2019.

Kasus tersebut akhirnya ditarik.Akhir tahun lalu, MGM dikabarkan menyewa penasehat untuk menjajaki penjualan perusahaan. Studio tersebut dikatakan membidik penjualan sekitar USD 5 miliar. Lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar USD 8 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya