Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memutuskan menutup seluruh gerai Giant, dan fokus investasi di Guardian, Hero Supermarket dan IKEA. Analis menilai langkah PT Hero Supermarket Tbk itu melihat perubahan tren di masyarakat.
Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, hypermarket seperti Giant hingga Carrefour dahulu disukai masyarakat untuk berbelanja sehingga bisa datang berbondong-bondong. Seiring waktu kondisi berubah.
Pandemi COVID-19 yang terjadi menambah tekanan terhadap hypermarket. Hal ini seiring ada pembatasan kegiatan aktivitas. Di sisi lain, Wawan menilai ada perubahan tren di masyarakat menyusul tumbuhnya minimarket lebih dekat dengan perumahan masyarakat.
Advertisement
"Masyarakat kini lebih suka datang ke minimarket. Alfamart melalui Sumber Alfaria dan Indomaret lewat Indoritel Makmur Internasional atau DNET sehingga bisa bertahan saat pandemi COVID-19,” kata Wawan saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (5/6/2021).
Selain itu, Wawan melihat langkah Hero Supermarket fokus menyasar masyarakat menengah atas. Hal ini seiring gerai IKEA yang dipertahankan dan dikembangkan.
”Sasaran menengah atas dan IKEA memiliki konsep beda dengan ritel. Di sisi lain penjualan FMCG akan shifting ke minimarket dan online,” kata dia.
Wawan menuturkan, emiten perdagangan ritel masih akan hadapi tantangan sepanjang 2021. Emiten perdagangan ritel, menurut Wawan akan berupaya untuk bertahan. Melihat kondisi tersebut, Wawan merekomendasikan investor wait and see untuk saham emiten perdagangan ritel.
Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai, emiten perdagangan ritel masih akan bisa bertahan tetapi tergantung dari bisnis yang dijalankan dan pemilihan lokasi tempat usaha. Hal ini seiring minimarket seperti Alfamart dan Indomaret yang masih bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19.
"Sentimen tidak selalu negatif karena masih ada yang bisa bertahan. Hypermart tetap ada yang buka. Indomaret dan Alfamart tetap tinggi persaingan. Tergantung bisnis mereka masing-masing,” kata Hans.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Alasan Hero Supermarket Tutup Seluruh Gerai Giant
Sebelumnya, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akan menutup seluruh gerai Giant di Indonesia pada akhir Juli 2021. Hal ini seiring beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dan terjadi di pasar global.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/5/2021), PT Hero Supermarket Tbk pun akan fokus investasi untuk mengembangkan IKEA, Guardian dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
Oleh karena itu, PT Hero Supermarket Tbk juga akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA. Sedangkan gerai Giant lainnya di Indonesia akan ditutup pada akhir Juli 2021.
"Selain itu, perseroan juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket,” tulis Direktur PT Hero Supermarket Tbk Hadrianus Wahyu Trikusumo dalam keterbukaan informasi BEI,Selasa.
Ia mengatakan, perubahan strategi ini merupakan respons cepat dan tepat yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar. Selain itu, perseroan melihat beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir. "Sebuah tren yang juga terlihat di pasar global lainnya,” kata dia.
Perseroan berharap rencana ini memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha PT Hero Supermarket Tbk.
Advertisement