Data Ekonomi Bayangi Gerak IHSG, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.924-6.123 pada awal pekan ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Agu 2021, 04:56 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 06:00 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak dalam fase konsolidasi wajar pada perdagangan saham Senin, (14/6/2021).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG hingga kini terlihat masih berada dalam fase konsolidasi wajar, jika level resistance terdekat berhasil ditembus, IHSG berpotensi kembali dalam jalur uptren untuk jangka pendek. Ia menuturkan, IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 5.924-6.123 pada awal pekan ini.

"Stabil dan kuatnya kondisi perekonomian Indonesia yang terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir juga turut menjadi penopang bagi pergerakan IHSG," ujar dia dalam catatannya.

Sementara itu, data neraca perdagangan akan menjadi salah satu sentimen yang pengaruhi IHSG. Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menuturkan, dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan, Indonesia akan mencatat surplus perdagangan terbesar dalam enam bulan pada Mei sebesar USD 2,3 miliar.

Hal ini terjadi karena ekspor dan impor diprediksi naik di tengah harga komoditas yang tinggi dan pemulihan perdagangan global. Indonesia membukukan surplus perdagangan setiap bulan sejak Mei 2021.

Ia menuturkan, saat ini harga komoditas mulai naik tinggi dan mitra dagang mulai melonggarkan pembatasan terkait COVID-19 mendorong ekspor Indonesia cukup kuat. Di sisi lain, pemulihan impor lebih lambat karena permintaan domestik yang lembah.

"Beberapa data menunjukkan ekonomi Indonesia dalam tren pemulihan yang kuat sehingga berpotensi mendorong sentimen positif pada pasar keuangan khususnya saham,” ujar dia.

Setelah data inflasi, Hans menuturkan, pelaku pasar fokus pada pertemuan kebijakan the Federal Reserve pada 15-16 Juni 2021. Kenaikan inflasi yang diperkirakan hanya sementara menjadi sentimen positif pasar.

"Pelaku pasar akan memperhatikan dua data di Amerika Serikat yakni inflasi dan tenaga kerja,” ujar dia.

Hans perkirakan, IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan level support 5.974-6.047 dan resistance 6.134-6.200.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Pilihan

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Selain itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya