Masa Tenggang Kupon Sukuk Garuda Indonesia Habis pada 17 Juni 2021

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menggunakan hak masa tenggang selama 14 hari untuk memenuhi pembayaran jumlah pembagian berkala yang jatuh tempo pada 3 Juni 2021

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Jun 2021, 11:46 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2021, 11:46 WIB
Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo yang merupakan livery masker pesawat pertama yang ada di Indonesia.
Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo yang merupakan livery masker pesawat pertama yang ada di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) telah melewati masa tenggang pembayaran kupon sukuk global yang jatuh tempo pada 3 Juni 2021.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menggunakan hak masa tenggang/grace period selama 14 hari untuk memenuhi pembayaran jumlah pembagian berkala (kupon sukuk) yang jatuh tempo pada 3 Juni 2021 itu. Artinya, hari ini adalah batas terakhir masa tenggang itu.

"Ketentuan pembayaran kupon sukuk tersebut mengacu pada persetujuan yang sebelumnya telah diperoleh perseroan dari pemegang sukuk mengenai perpanjangan masa pelunasan pokok sukuk sebesar USD 500 juta trust certificate Garuda Indonesia Global Sukuk Limited selama tiga tahun dari waktu jatuh tempo yang semula 3 Juni 2020,” tulis perseroan seperti dikutip dari  keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/6/2021).

Perseroan menyatakan saat ini tengah hadapi tekanan kinerja seiring kondisi industri penerbangan yang juga terdampak signifikan imbas situasi pandemi COVID-19.

Perseroan telah melakukan berbagai langkah strategis yang proaktif untuk mengatasi tantangan kinerja usaha yang terjadi. Tetapi perkembangan situasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung, terutama terkait dengan munculnya mutasi baru COVID-19, berdampak terhadap diberlakukannya kembali kebijakan pembatasan pergerakan dan transportasi di sejumlah wilayah.

"Hal ini tentunya berimplikasi terhadap tren penurunan trafik penumpang yang merupakan aspek krusial dari kinerja perseroan,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

PT Garuda Indonesia Tbk juga membeberkan kondisi kinerja usaha perseroan yang babak belur imbas penurunan trafik penumpang pada periode peak season Lebaran berkenaan dengan kebijakan peniadaan mudik yang diberlakukan selama dua tahun berturut-turut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham GIAA

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Kamis, 17 Juni 2021, saham GIAA turun 1,77 persen ke posisi Rp 222 per saham. Saham GIAA dibuka stagnan di kisaran Rp 226 per saham.

Saham GIAA berada di posisi tertinggi Rp 230 dan terendah Rp 220 per saham. Total frekuensi perdagangan 920 kali dengan volume perdagangan 113.748. Nilai transaksi harian saham Rp 2,5 miliar.

Sepanjang tahun berjalan 2021, saham GIAA merosot 43,78 persen ke posisi Rp 226 per saham. Saham GIAA berada di posisi tertinggi Rp 440 dan terendah Rp 224. Total frekuensi perdagangan 403.538 kali dengan nilai transaksi Rp 1,7 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya