Intiland Development Raup Pra Penjualan Rp 947 Miliar

PT Intiland Development Tbk (DILD) melihat ada perubahan pola pasar properti yaitu pasar rumah tapak.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Jun 2021, 12:58 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2021, 12:57 WIB
Ilustrasi perusahaan intiland
Ilustrasi perusahaan intiland (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan pertumbuhan marketing sales atau pra penjualan Rp 2,02 triliun hingga akhir 2021.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan, hingga pertengahan tahun ini Perseroan sudah membukukan pra penjualan sekitar 50 persen dari target di 2021.

"Sampai pertengahan Juni ini ada peningkatan. Kita sudah capai Rp 947 miliar. Angkanya belum closing sampai akhir Juni. Kalau pertengahan sudah sampai setengah, hampir 50 persen, hopefully angka (Rp 2,02 triliun) ini bisa dicapai di 2021,” kata dia dalam paparan publik, Selasa (22/6/2021).

Meskipun prospek pasar properti ke depan masih penuh tantangan, tetapi Perseroan optimistis situasi dan kondisi akan berangsur membaik.

Saat ini justru memberikan peluang yang cukup baik bagi konsumen untuk melakukan pembelian dan berinvestasi properti di saat pasar sedang turun dan banyak insentif kemudahan pembelian dari pengembang dan pemerintah.

"Saat ini adalah momentum terbaik bagi konsumen dan investor untuk pembelian properti. Pasar properti dalam tren positif seiring meningkatnya permintaan masyarakat dan adanya insentif kebijakan pemerintah," kata Archied.

Perseroan mencermati ada perubahan pola pasar properti yang menjadi lebih optimistis sejak awal 2021. Permintaan masyarakat dan konsumen terhadap produk-produk properti mulai bertumbuh. Gejala tersebut juga terjadi di sejumlah pengembangan proyek Perseroan, khususnya di pasar rumah tapak.

Potret perubahan tersebut juga terlihat dari kinerja penjualan pada kuartal I 2021. PT Intiland Development Tbk tercatat membukukan marketing sales atau pra penjualan Rp 310 miliar, atau naik 166 persen dibandingkan perolehan kuartal I tahun 2020.

Jumlah tersebut belum termasuk kontribusi dari pendapatan berkelanjutan yang mencapai Rp 176 miliar yang berasal dari segmen properti investasi, seperti perkantoran sewa dan pengelolaan lapangan golf dan sarana olahraga.

"Penjualan dari segmen kawasan perumahan memberikan kontribusi terbesar senilai Rp 222 miliar atau 71,5 persen. Sisanya berasal dari penjualan dari segmen kawasan industri dengan kontribusi sebesar 19,2 persen dan mixed-use hanya 9,4 persen,” ungkap Archied.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham DILD

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa (22/6/2021), saham DILD naik 2,19 persen ke posisi Rp 187 per saham. Saham DILD dibuka naik dua poin ke posisi Rp 183.

Saham DILD berada di level tertinggi Rp 188 dan terendah Rp 184. Total frekuensi perdagangan 207 kali dan volume perdagangan 30.625. Nilai transaksi Rp 570,8 juta.

Sepanjang tahun berjalan 2021, saham DILD merosot 16,82 persen ke posisi Rp 183 per saham. Saham DILD berada di posisi tertinggi Rp 294 dan terendah Rp 173 per saham. Total volume perdagangan 5.538.021.985. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun dengan total frekuensi perdagangan 149.351 kali.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya