Wise, Perusahaan Fintech Terbesar di Inggris Siap Catat Saham di Bursa Efek London

Wise akan mencatatkan saham secara langsung di Bursa Efek London. Metode ini langka yang dipelopori oleh Spotify di Amerika Serikat.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 07 Jul 2021, 17:55 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 17:54 WIB
Ilustrasi Bursa Efek London (Dok: Photo by David Vincent on Unsplash)
Ilustrasi Bursa Efek London (Dok: Photo by David Vincent on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi salah satu perusahaan financial technology (fintech) terbesar di Inggris, Wise akan segara melakukan go public di Bursa Efek London.

Seperti dilansir dari CNBC, Rabu (7/7/2021), perusahaan pengiriman uang ini memilih untuk mencatatkan saham secara langsung. Hal ini merupakan metode langka yang dipelopori oleh Spotify di Amerika Serikat tiga tahun lalu.

Wise, sebelumnya dikenal sebagai TransferWise, didirikan pada 2010 oleh dua teman dekat, yakni Estonia Taavet Hinrikus dan Kristo Käärmann. Kesal dengan biaya yang mereka keluarkan untuk mengirim uang antara Inggris dan Estonia, keduanya kemudian mencari cara baru untuk melakukan transfer lintas batas dengan nilai tukar riil.

Layanan ini terbukti populer bagi masyarakat Inggris dan telah berkembang pesat di luar negeri. Saat ini, Wise mengklaim memiliki lebih dari 10 juta pelanggan yang menggunakan layanannya untuk mengirim £ 5 miliar setiap bulan.

Wise bersaing dengan perusahaan transfer lain seperti Western Union dan MoneyGram. terdapat juga fintech pemula seperti Revolut dan WorldRemit.

Tidak seperti banyak perusahaan teknologi yang didukung ventura, Wise telah mendatangkan keuntungan selama bertahun-tahun. Perusahaan mencapai titik tertinggi pada 2017.

Untuk tahun fiskal 2021, Wise menggandakan keuntungan menjadi £30,9 juta sementara pendapatan naik 39 persen menjadi £421 juta.

Pemegang saham terbesar Wise adalah pendiri Käärmann dan Hinrikus, yang masing-masing memiliki 18,8 persen dan 10,9 persen. Investor eksternal utama start-up adalah Valar Ventures milik Peter Thiel, yang memegang 10,2 persen saham.

Ini adalah alternatif dari penawaran umum perdana, atau IPO, dengan perusahaan swasta menawarkan saham kepada publik untuk pertama kalinya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Berbeda dengan IPO Tradisional

Ilustrasi saham di Bursa Efek London (Foto: Unsplash/Jamie Street)
Ilustrasi saham di Bursa Efek London (Foto: Unsplash/Jamie Street)

Layanan streaming musik Swedia Spotify telah mengadopsi awal metode ini, go public dengan mendaftar langsung di New York Stock Exchange pada 2018. Aplikasi tempat kerja AS, Slack dan pertukaran cryptocurrency Coinbase juga telah go public dengan sistem daftar langsung.

Tidak seperti IPO tradisional, perusahaan yang mendaftar secara langsung tidak menerbitkan saham baru atau menambah modal baru. Proses ini juga mengabaikan kebutuhan bankir investasi untuk menanggung penawaran tersebut.

Pendiri teknologi dan pemodal ventura mengatakan, listing langsung bisa menjadi rute yang lebih menarik ke pasar saham dari pada IPO, karena menghindari membayar biaya penjaminan yang curam dan potensi kesalahan harga saham.

Kemenangan Besar bagi London

Asyiknya Warga London Menikmati Musim Panas di Taman
Orang-orang berbincang saat bersantai di bawah sinar matahari di Victoria Tower Gardens dekat Gedung Parlemen di London (23/7/2019). Suhu melonjak di atas 30C (86F) di Inggris pada 23 Juli dengan para peramal cuaca memperkirakan suhu setinggi 37C (96.8F) sebelum akhir pekan. (AFP Photo/Ben Stansall)

Terakhir, Wise diketahui memiliki nilai USD 5 miliar dalam penjualan saham sekunder. Karena listing secara langsung, tidak ada proses penetapan harga seperti yang biasanya dilakukan perusahaan dengan IPO, dan harga saham akan ditentukan oleh pasar setelah listing atau pencatatan saham.

Hadirnya Wise di bursa saham adalah kemenangan besar bagi London, karena berlomba-lomba untuk menarik lebih banyak kisah sukses teknologi setelah kepergian Inggris dari Uni Eropa.

Regulator Inggris saat ini berkonsultasi tentang proposal untuk melonggarkan rezim listing di London dan membuatnya lebih menarik bagi perusahaan teknologi untuk mendaftar.

Ini juga merupakan validasi untuk sektor fintech yang sedang berkembang di negara itu dan menghasilkan unicorn bernilai miliaran dolar seperti Revolut dan Checkout.com dalam investasi modal ventura tahun lalu.

Terlepas dari kekhawatiran atas tata kelola dengan struktur kepemilikan, Wise mengatakan saham kelas gandanya disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada pemegang saham yang akan memegang lebih dari setengah hak suara karena memegang saham kelas B.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya