Pangeran Harry Hadiri Sidang Banding di Inggris, Ngotot Minta Perlindungan Keamanan Meski Tak Lagi Bekerja untuk Kerajaan

Pangeran Harry mengajukan banding atas putusan pengadilan sebelumnya yang menolak klaimnya atas hak perlindungan keamanan di Inggris. Ia berpendapat bahwa dirinya dipisahkan untuk perlakuan berbeda, tidak adil, dan rendah setelah menyatakan mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris.

oleh Dinny Mutiah Diperbarui 09 Apr 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 13:00 WIB
Pangeran Harry Hadiri Sidang Banding Kasus Gugatan Perlindungan Keamanan di Inggris, Merasa Dipaksa Mundur dari Kerajaan Inggris
Pangeran Harry datangi sidang di Pengadilan Banding di Inggris. (dok. HENRY NICHOLLS / AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry kembali ke Inggris, bukan untuk bereuni dengan anggota keluarga kerajaan, tetapi untuk menghadiri sidang banding. Itu terkait gugatannya atas keputusan pemerintah Inggris yang menarik perlindungan keamanan untuknya dan keluarga Sussex setelah mereka memutuskan mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris.

Harry muncul di Pengadilan Kerajaan di London tanpa pengumuman sebelumnya. Dia tiba di pengadilan pusat London pada Selasa pagi, 8 April 2025, untuk sidang selama dua hari dan melambaikan tangannya saat difoto memasuki gedung tersebut. Harry saat itu mengenakan setelan navy, kemeja putih yang rapi, dan dasi biru bermotif.

Mengutip Hello Magazine, Rabu (9/4/2025), ia diyakini tiba di ibu kota Inggris itu pada Minggu, 6 April 2025, hanya beberapa jam sebelum Raja Charles III terbang ke Italia bersama Ratu Camilla untuk kunjungan kenegaraan mereka selama empat hari. Dengan jadwal yang padat, Harry dan Charles diyakini tidak akan bertemu secara pribadi.

Duke of Sussex menggugat Kementerian Dalam Negeri atas keputusan Komite Eksekutif untuk Perlindungan Kerajaan dan Tokoh Publik (Ravec) pada Februari 2020. Keputusan itu menyatakan bahwa dia harus menerima derajat perlindungan keamanan yang didanai pembayar pajak yang berbeda ketika berada di negara tersebut.

Pemerintah mengatakan klaim Harry harus ditolak, dengan alasan bahwa Ravec - yang berada di bawah wewenang Kementerian Dalam Negeri - berhak untuk menyimpulkan bahwa perlindungan duke harus khusus dan dipertimbangkan berdasarkan kasus per kasus. Pengadilan Tinggi diberitahu bahwa keputusan itu dibuat sebagai akibat dari perubahan status duke setelah dia berhenti menjadi anggota keluarga kerajaan yang bekerja penuh waktu.

 

Putusan Pengadilan Tinggi Atas Gugatan Harry Tahun Lalu

Pangeran Harry Hadiri Sidang Banding Kasus Gugatan Perlindungan Keamanan di Inggris, Merasa Dipaksa Mundur dari Kerajaan Inggris
Pangeran Harry hadiri sidang banding di Inggris. (dok. HENRY NICHOLLS / AFP)... Selengkapnya

Dalam putusan pada Februari tahun lalu, hakim Pengadilan Tinggi yang pensiun Sir Peter Lane menolak kasus Harry dan menyimpulkan bahwa pendekatan Ravec tidak irasional atau tidak adil secara prosedural. Dalam putusannya yang sebagian diedit setebal 52 halaman, Sir Peter mengatakan pengacara Harry telah mengambil interpretasi formal yang tidak pantas dari proses Ravec.

Meski begitu, pengacara Harry, Shaheed Fatima KC tetap berkeras pada argumennya. Pada hari pertama sidang di Pengadilan Banding, kemarin, ia mengatakan, "Ketika Ravec membuat keputusan Februari 2020 tentang keamanan perlindungan tergugat, mereka tidak menerapkan ketentuan acuan mereka sendiri pada proses pengambilan keputusan tersebut."

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Ravec tidak mendapatkan penilaian dari badan ahli khusus yang disebut dewan manajemen risiko (RMB) dan muncul dengan proses yang berbeda dan yang disebut 'khusus'. Dia berkata, "Tergugat tidak menerima bahwa 'khusus' berarti 'lebih baik'. Bahkan, menurut pendapatnya, itu berarti bahwa dia telah dipisahkan untuk perlakuan berbeda, tidak adil, dan rendah."

"Proses khusus ini tidak hanya tidak melibatkan RMB, tetapi juga melibatkan Ravec untuk mempertimbangkan alasan mengapa tergugat menghadiri acara tertentu, meskipun itu jelas tidak relevan dengan pertanyaan keamanan.” 

Keputusan Harry dan Meghan Mundur dari Kerajaan Inggris pada 31 Maret 2020

Meghan Markle di Perayaan Natal Kerajaan
Pangeran Harry dan sang tunangan, Meghan Markle menghadiri tradisi pelayanan gereja di hari Natal Kerajaan Inggris di Sandringham, Senin (25/12). Meghan tampil cantik dengan coat krem, dipadukan tas, topi, dan kaos tangan serba coklat. (AP/Alastair Grant)... Selengkapnya

Meghan Markle dan Pangeran Harry mengemukakan rencana mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris pada Januari 2020. Seiring kepergian resmi mereka di 31 Maret 2020, pasangan Sussex telah mengucap salam perpisahan pada para staf kerajaan.

Hal ini dilakukan dengan mengundang mereka pada acara makan siang di Goring Hotel pada minggu di mana mereka menyelesaikan tugas kerajaan sebelum resmi mundur. Keduanya kemudian memulai hidup baru dan bertempat tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat, sebelum pindah ke Montecito, California.

Bukan tanpa alasan Pangeran Harry dan Meghan Markle memilih 31 Maret 2020 untuk secara resmi mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris. Mengutip laman Hello, Jumat, 3 April 2020, keputusan ini terkait penandaan finansial tahunan.

Setiap tahun, pihak kerajaan akan mempublikasi pernyataan finansial sekitar bulan Juni, dan sejak Pangeran Harry-Meghan mengungkap bakal mandiri secara finansial, Maret membuat rekapan tahunan itu jadi lebih mudah. "Walau setelah direkap, pengumumannya baru dilangsungkan pada Juni," kata Danielle Stacey, salah seorang koresponden kerajaan laman Hello.

Detail dari laporan tersebut termasuk biaya perjalanan, gaji karyawan, dan pengeluaran perawatan properti. "Harry dan Meghan telah mengungkapkan keinginan mereka untuk independen secara finansial. Jadi, mereka tak akan lagi menerima dana dari Sovereign Grant," sambung Stacey.

Klaim Harry Tidak Aman Bawa Keluarga Pulang Kampung

Meghan Markle dengan Pangeran Harry berpose setelah pertandingan polo amal di Ikoyi Polo Club di Lagos pada 12 Mei 2024 saat mereka mengunjungi Nigeria sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Invictus Games. (Dok: Kola Sulaimon / AFP)
Meghan Markle dengan Pangeran Harry berpose setelah pertandingan polo amal di Ikoyi Polo Club di Lagos pada 12 Mei 2024 saat mereka mengunjungi Nigeria sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Invictus Games. (Dok: Kola Sulaimon / AFP)... Selengkapnya

Dalam kesempatan berbeda, mengutip People, Sabtu, 9 Desember 2023, Harry 'merasa tidak aman' membawa keluarganya, terutama kedua anaknya, pulang kampung ke Inggris. Pasalnya, hak perlindungan keamanan yang pernah diterimanya selama menjadi anggota senior kerajaan telah dicabut.

Walau ia menyatakan Inggris sebagai rumah dan tanah kelahirannya, ia merasa istri dan anak-anaknya tidak akan 'merasa seperti di rumah sendiri' karena hak istimewa sudah tak didapatkannya lagi. "Hal itu tidak dapat terjadi jika tidak ada kemungkinan untuk melakukannya, menjaga mereka tetap aman saat berada di tanah Inggris," ungkapnya dalam sebuah wawancara, menurut ITV.

Ia melanjutkan, "Aku tidak bisa menempatkan istriku dalam bahaya seperti itu, dan mengingat pengalamanku dalam hidup, aku juga enggan menempatkan diriku dalam bahaya yang tidak perlu."

Pengacara Duke of Sussex menentang keputusan Komite Eksekutif untuk Perlindungan Royalti dan Tokoh Masyarakat (RAVEC) pada Februari 2020 yang menghapus hak otomatis Harry atas keamanan polisi Inggris. Meski Pangeran Harry menawarkan untuk menanggung biaya keamanan, tawaran itu ditolak.

Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur
Infografis Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya