PT PP Beberkan Kunci Kebangkitan Industri Properti

Pandemi COVID-19 turut andil menambah pilihan masyarakat mengenai hunian yang lebih sehat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Jul 2021, 23:11 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 23:11 WIB
BUMN PP Raih Kontrak Baru Rp 10,9 Triliun Hingga Agustus
Manajemen PTPP Tbk optimistis kontrak baru Rp 24 triliun dapat tercapai pada akhir 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk (PTPP) Novel Arsyad membeberkan sejumlah strategi untuk menyongsong kebangkitan sektor properti setelah pandemi COVID-19.

Ia menyadari, dalam situasi normal, perilaku konsumen mengalami perubahan seiring dengan persebaran demografis yang didominasi generasi milenial dan generasi Z (Gen-Z). Generasi tersebut memiliki kecenderungan akan hunian yang lebih praktis.

Di sisi lain, pandemi COVID-19 turut andil menambah pilihan masyarakat mengenai hunian yang lebih sehat. Selama pandemi berlangsung, sektor properti turut mengalami pukulan. Pelaku usaha di sektor properti masih harus menanggung beban pengeluaran, sementara pengerjaan dan penjualan properti terganggu.

Untuk itu, Novel menilai kebijakan pemerintah menjadi hal utama untuk menyokong kebangkitan sektor properti. Hingga saat ini, pemerintah diketahui telah menggulirkan berbagai stimulus untuk sektor ini.

Di antaranya kebijakan interest rate menjadi 3,5 persen, LTV 100 persen, penghapusan PPN, program FLPP. Selain itu, Pemerintah juga menetapkan harga rumah subsidi tidak naik, serta ada pula program 1 juta rumah.

Strategi lainnya, yakni potensi dari kawasan industri maupun pariwisata. Novel mengatakan, saat ini Perseroan telah masuk dalam kawasan industri di Kawasan Industri Terpadu Batan.

Kawasan tersebut membutuhkan cukup besar properti yang harus disiapkan untuk menciptakan kawasan industri yang mampu bersaing dengan negara Asia Tenggara, dan menarik lebih banyak investasi.

"Ini salah satu trigger properti ke depan. Juga kawasan pariwisata yang dikembangkan ini kami harap support pemerintah disitu bisa jadi trigger buat kami untuk masuk ke area propertinya,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Percepatan Pembangunan Infrastruktur

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi dan sukuk
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi dan sukuk (dok: PT PP)

Tak kalah penting, yakni percepatan pembangunan infrastruktur. Sampai saat ini, Novel mengaku pihaknya dan beberapa pelaku usaha sektor properti lainnya masih berkomunikasi dan menjalankan proyek dengan PUPR. Termasuk untuk pembangunan infrastruktur penunjang di area sekitar.

"Sampai dengan saat ini kegiatannya masih sangat masif. Itu akan membatu pada waktu kita kembangkan area sekitar. Dan sampai saat ini tidak ada penghentian proyek infra karena melihat ke depannya. Seperti pelabuhan, pariwisata yang disiapkan infrastruktur disana. Ini juga kita harapan bisa bangktkan industri properti,” ujar Novel.

Selanjutnya adalah perihal pricing strategy. Novel mengatakan, PTPP akan melakukan evaluasi atas harga properti yang ditawarkan. Di mana penentuan harga akan disesuaikan dengan kondisi pasar.

“Kalau harga secara konsepnya bagus dan harganya bersaing, itulah yang akan memenangkan persaingan. Pandemi ini jadi pelajaran bagaimana pricing yang kita buat terhadap hasil yang kita berikan untuk konsumen,” kata dia.

Kemudian ada co-creation value, atau remodelling product. Yakni menyesuaikan desain dengan keutuhan konsumen. "Banyak hal yang bisa kita lebih kreatif untuk membuat model-model yang sesuai dengan keinginan konsumen. Apalagi setelah kita harap pandemi segera berlalu dan perilaku mereka pasti akan berbeda,” pungkas Novel.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya