Dibayangi PPKM, Jasa Marga Catat Pendapatan Naik Jadi Rp 6,88 Triliun

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,88 triliun pada semester I 2021. Pencapaian pendapatan itu naik tipis dibandingkan pendapatan pada periode yang sama pada 2020 sebesar Rp 6,77 triliun.

Merujuk pada laporan keuangan PT Jasa Marga Tbk yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/7/2021), pendapatan tersebut paling banyak ditopang oleh pendapatan tol sebesar Rp 5,23 triliun. Kemudian pendapatan konstruksi Rp 1,24 triliun, dan pendapatan usaha lainnya Rp 410,3 miliar.

Dengan posisi pendapatan yang meningkat, Jasa Marga justru dapat menekan beban pokok pendapatan. Dari Rp 4,3 triliun pada semester I-2020, menjadi Rp 3,8 triliun pada semester I-2021. Perseroan mencatatkan kenaikan laba bruto sebesar Rp 3,47 triliun, dari Rp 2,09 triliun pada semester I-2020.

Dari raihan itu, Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 855,63 miliar atau naik 87,6 persen dibandingkan semester I-2020 sebesar Rp 105,73 miliar. Adapun laba per saham menjadi Rp 117,89 per saham dari periode yang sama pada 2020 sebesar Rp 14,57 per saham.

Pada periode yang sama, PT Jasa Marga Tbk mencatat total aset senilai Rp 103,04 triliun. Menipis dibandingkan total aset per 31 Desember 2020. Rinciannya, aset lancar sebesar Rp 9,07 triliun, dan sisanya Rp 93,97 triliun merupakan aset tidak lancar.

Dari sisi liabilitas tercatat sebesar Rp 77,72 triliun. Rp 12,72 triliun merupakan liabilitas jangka pendek, dan sekitar Rp 65 triliun merupakan liabilitas jangka panjang. Pada semester I-2021, Perseroan mencatatkan total ekuitas sebesar Rp 25,32 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Rabu, 28 Juli 2021, saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) turun 0,77 persen ke posisi Rp 3.860. Saham JSMR dibuka stagnan di posisi Rp 3.890.

Saham JSMR berada di level tertinggi Rp 3.910 dan terendah Rp 3.800. Total frekuensi perdagangan 602 kali dengan volume perdagangan 8.672. Nilai transaksi Rp 3,3 miliar.