Trivia Saham: Mengenal 4 Gaya Trading di Pasar Modal

Tading saham merupakan aktivitas jual beli saham dalam jangka waktu tertentu, biasanya cukup singkat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Agu 2021, 16:14 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2021, 16:13 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang sudah lama berkecimpung di pasar modal, tidak akan asing dengan istilah investasi dan trading. Umumnya, investasi saham bisa disimpulkan sebagai aktivitas ‘menabung’ untuk memperoleh keuntungan dari pembelian saham untuk jangka yang panjang.

Sementara itu, trading saham merupakan aktivitas jual beli saham dalam jangka waktu tertentu, biasanya cukup singkat. Adapun orang yang melakukan trading ini disebut trader.

Pada dasarnya, setiap orang memiliki kepribadian dan sudut pandang yang berbeda-beda. Hal ini kadang kala juga mempengaruhi keputusan investasi seseorang. Dalam trading sendiri, ada empat gaya yang umum dijumpai.

Gaya trading atau trading style adalah pendekatan yang dilakukan seseorang untuk melakukan trading. Gaya trading terutama terkait dengan berapa lama waktu seorang trader berada di pasar saham saat suatu trading dilakukan. Misalnya beberapa menit, beberapa jam, beberapa hari, atau beberapa bulan.

Perlu dicatat, gaya trading tidak sama dengan strategi trading. Sebagai gambaran, apakah Anda trader yang cepat atau santai, itu adalah gaya. Sedangkan strategi trading lebih pada bagaimana teknik cara masuk dan keluar pasar.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut Liputan6.com telah merangkm empat gaya trading:

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1. Scalping Trader

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Scalping adalah gaya trading yang dilakukan dalam waktu sangat pendek, biasanya dalam hitungan detik atau menit. Gaya trading ini sangat aktif, tetapi hanya berusaha mendapatkan profit kecil.

Gaya trading ini biasanya dilakukan dalam frekuensi tinggi (jumlah transaksi banyak). Biasanya gaya trading ini menyasar pasar yang likuid dan cenderung tidak volatile.

Scalper menggunakan analisa teknikal sebagai senjata utama, dan tidak memperdulikan analisa fundamental sama sekali. Grafik yang digunakan oleh scalper adalah minute chart dan hourly chart.


2. Day Trader

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Day trading adalah gaya trading yang mengambil keuntungan dari fluktuasi harga harian. Trader membeli dan menjual dalam hari yang sama. Tidak ada posisi trading yang disimpan sampai besoknya. Kisaran waktunya antara beberapa menit sampai beberapa jam per trading.

Bekal utama dari day trader adalah analisa teknikal, dan hampir tidak memperdulikan analisa fundamental. Grafik yang digunakan oleh day trader adalah minute chart, hourly chart, dan daily chart.


3. Swing Trader

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Swing trading adalah gaya trading ini berusaha mengambil keuntungan dari fluktuasi harga dalam periode lebih panjang. Time horizonnya adalah dalam hitungan hari minggu, hingga bulanan.

Swing trader menggunakan kombinasi analisa teknikal dan analisa fundamental sebagai senjata, dan sangat memperhatikan pola grafik pada analisa teknikal. Grafik yang digunakan oleh swing trader adalah hourly chart, daily chart, weekly chart, dan terkadang monthly chart.


4. Position Trader

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Position trading adalah gaya trading yang menggunakan time horizon yang lebih panjang lagi, mulai dari hitungan minggu sampai bulan.

Trader yang menahan posisi trading sampai satu dua tahun juga masih bisa disebut sebagai position trader. Bekal utama position trader adalah kombinasi dari analisa teknikal dan analisa fundamental. Grafik yang digunakan oleh position trader adalah daily chart, weekly chart, dan monthly chart.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya