4 Calon Emiten Jalani Proses IPO, Berikut Rencana Penggunaan Dananya

Sejumlah perusahaan sedang menjalani proses penawaran umum saham perdana atau IPO di BEI.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Agu 2021, 06:22 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2021, 07:30 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan emiten baru. Hal ini seiring sejumlah perusahaan telah menyampaikan prospektus awal dalam e-ipo.

Perusahaan yang akan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) itu antara lain PT Indo Oil Perkasa Tbk, PT Prima Andalan Mandiri Tbk, PT Geoprima Solusi Tbk, dan PT Kedoya Adyraya Tbk.

Berikut rincian rencana IPO dari perusahaan tersebut:

1.PT Indo Oil Perkasa Tbk

Perseroan bergerak dalam bidang usaha pengolahan produksi kopra dan penjualan minyak kelapa ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu setara 33,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) perseroan.

Harga saham IPO yang ditawarkan Rp 270-Rp 300 per saham. Total nilai hasil IPO sebanyak-banyaknya Rp 45 miliar.

Perusahaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 37.500.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah itu setara 12,34 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif pemegang saham baru.

Setiap pemegang empat saham berhak memperoleh satu waran seri dengan waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. Harga pelaksanaan waran Rp 320. Total dana dari waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 12 miliar.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penggunaan Dana IPO Indo Oil Perkasa

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dana dari hasil IPO antara lain digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu pembelian bahan baku produksi. Sedangkan dana yang diperoleh dari perseroan dari pelaksanaan waran seri I jika dilaksanakan oleh pemegang waran juga akan digunakan untuk modal kerja.

Kebijakan dividen

Untuk kebijakan dividen, mulai tahun buku 31 Desember 2021 dan seterusnya, perseroan akan membagikan dividen tunasi secara kas sebanyak-banyaknya 10 persen dari laba bersih perseroan. Kebijakan itu akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Perseroan telah menunjuk PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Jadwal sementara IPO antara lain perkiraan masa penawaran awal pada 9-16 Agustus 2021, tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Agustus 2021, masa penawaran umum perdana saham pada 30 Agustus-1 September 2021, penjatahan saham pada 1 September 2021, distribusi saham secara elektronik pada 2 September 2021, dan pencatatan di BEI pada 3 September 2021.

2.PT Prima Andalan Mandiri Tbk

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perseroan yang bergerak di pertambangan batu bara dan jasa pertambangan melalui entitas anak akan menawarkan saham perdana sebanyak-sebanyaknya 355.560.000 saham atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Harga saham IPO ditawarkan Rp 1.420-Rp1.600 per saham. Dana yang akan diperoleh dari hasil IPO sebesar-besarnya Rp 568,89 miliar.

Dana hasil IPO antara lain digunakan sebagai setoran modal ke anak usaha yaitu PT Mandala Karya Prima (MKP).  MKP akan menggunakan dana tersebut sekitar Rp 441 miliar untuk pembelian peralatan berat sebagai pendukung produksi, dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja.

Kebijakan Dividen

Perseroan berencana membagikan dividen tunai sebanyak-banyaknya 40 persen dari laba bersih perseroan dan kebijakan perseroan dalam pembagian dividen itu akan diputuskan oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Hingga Maret 2021, perseroan mencatat pendapatan USD 81,19 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 96,17 juta. Laba tahun berjalan sebesar USD 27,18 juta pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 24,03 juta.

Perseroan mencatat aset sebesar USD 342,80 juta pada 31 Maret 2021 dari periode Desember 2020 sebesar USD 317,12 juta. Total liabilitas tercatat USD 169,31 juta pada 31 Maret 2021 dari Desember 2020 sebesar USD 151,94 juta. Total ekuitas perseroan tercatat USD 173,48 juta pada 31 Maret 2021 dari Desember 2020 sebesar USD 165,18 juta.

Perseroan telah menunjuk PT Buana Capital sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Jadwal IPO antara lain masa penawaran awal 28 Juli-16 Agustus 2021. Perseroan mengharapkan dapat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2021, perkiraan masa penawaran umum perdana saham pada 1-3 September 2021.

Lalu tanggal penjatahan pada 3 September 2021, tanggal pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 6 September 2021, dan pencatatan saham di BEI pada 7 September 2021.

3.PT Geoprima Solusi Tbk

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Geoprima Solusi Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya untuk melepas sebanyak-banyakan 166,66 juta saham ke publik.

Jumlah saham yang ditawarkan itu 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50.  Harga penawaran saham Rp 175-Rp 180 per saham. Total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 29,16 miliar-Rp29,99 miliar.

Perseroan juga akan menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 166,66 juta waran seri I yang menyertai saham baru. Jumlah waran itu sebanyak 33,33 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.

Setiap pemegang satu saham baru Perseroan berhak memperoleh satu Waran I. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. Harga pelaksanaan waran Rp 250.

Penggunaan Dana Hasil IPO Geoprima Solusi

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dana hasil IPO antara lain untuk belanja modal dengan rincian sekitar 30,61 persen untuk pembelian aset berupa ruko dari pihak terafiliasi perseroan, sekitar 36,74 persen untuk pembelian Lidar Optech atau light detection and ranging, dan sisanya modal kerja.

Modal kerja itu antara lain digunakan sekitar 20,41 persen untuk pembelian persediaan pesawat tanpa awal dengan principal dari luar negeri, dan sekitar 12,24 persen untuk biaya pemasaran, promosi dan iklan. Sedangkan waran seri I untuk modal kerja yaitu pembeliaan persediaan barang.

Perseroan akan membayarkan dividen sebanyak-banyaknya 50 persen atas laba bersih tahun berjalan setelah IPO mulai tahun buku 31 Desember 2021. Besarnya pembagian dividen itu bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas, prospek usaha serta kebutuhan modal kerja.

Perseroan telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Jadwal sementara IPO antara lain masa penawaran awal pada 9-13 Agustus 2021, perseroan berharap dapat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Agustus 2021. Perkiraan masa penawaran umum pada 27 Agustus-1 September 2021, tanggal penjatahan pada 1 September 2021.

Kemudian tanggal distribusi saham dan waran secara elektronik pada 2 September 2021, dan pencatatan saham dan waran di BEI pada 3 September 2021.

4.PT Kedoya Adyaraya Tbk

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perseroan bergerak di bidang aktivitas rumah sakit swasta ini akan melepas saham ke public sekitar 185.940.000 saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.  

Masa penawaran awal pada 12 Agustus-24 Agustus 2021. Harga IPO yang ditawarkan Rp 1.500-Rp 1.750. Perseroan telah menunjuk PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO.

PT Kedoya Adyaraya Tbk didirikan pada 1990 dan mendirikan rumah sakit pertamanya yaitu RS Grha Kedoya, bertempat pada 2009. Kemudian pada 2018 Perseroan akuisisi rumah sakit RS Grha MM2100 yang berada di Kawasan Industri MM2100, Cibitung Bekasi.

RS Grha Kedoya dioperasikan langsung oleh Perseroan, merupakan rumah sakit umum swasta tipe B yang memperkerjakan sebanyak 26 dokter umum, 8 dokter gigi dan 127 dokter spesialis. Sementara RS Grha MM2100 dioperasikan Perseroan melalui PT Sinar Medika Sejahtera (SMS),entitas anak, merupakan rumah sakit umum swasta tipe C yang memperkerjakan sebanyak 9 dokter umum, 2 dokter gigi dan 28 dokter spesialis.

Kedua rumah sakit Perseroan sudah memperoleh akreditasi nasional dari KARS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan khusus untuk RS Grha Kedoya telah memperoleh Akreditasi JCI, yaitu standar akreditasi mutu dan pelayanan rumah sakit internasional.

Update:

Rencana penggunaan dana IPO antara lain sekitar 14 persen untuk pengembangan RS Grha Kedoya, sekitar 45 persen akan dialokasikan dalam bentuk pinjaman ke entitas anak PT Sinar Medika Sejahtera (SMS) dan sisanya kepada PT Sinar Medika Sutera yang digunakan untuk pembangunan rumah sakit baru dan modal kerja.

Kebijakan Dividen

Mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 dan seterusnya, manajemen perseroan akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam pemegang saham sebanyak-banyaknya 40 persen dari laba bersih perseroan. Kebijakan dividen akan diputuskan oleh para pemegang saham dalam RUPS tahunan yang diadakan setiap tahun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya