OJK Proses 83 Penawaran Umum Senilai Rp 52,5 Triliun, 40 dari IPO

OJK akan terus berupaya meningkatkan basis supply antara lain dengan mengakomodasi calon emiten dari new economy atau startup.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Agu 2021, 08:57 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2021, 15:32 WIB
20151104-OJK Pastikan Enam Peraturan Akan Selesai Pada 2015
Petugas saat bertugas di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada 83 penawaran umum dalam proses (pipeline) senilai total Rp 52,56 triliun. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menerangkan, 40 di antaranya berupa penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

"Berdasarkan catatan kami, masih terdapat 83 penawaran umum dalam proses (pipeline) senilai total Rp52,56 triliun dengan 40 penawaran umum di antaranya akan dilakukan melalui mekanisme IPO," ujar Wimboh, ditulis Rabu (11/8/2021).

Adapun penghimpunan dana melalui pasar modal hingga 3 Agustus 2021 juga tumbuh sebesar 99,36 persen (yoy) atau sebesar Rp 117,94 triliun. Di antaranya ada 27 emiten baru yang melakukan penawaran umum. Angka ini belum termasuk realisasi IPO perusahaan rintisan (startup), yaitu Bukalapak yang baru saja efektif per 6 Agustus 2021.

“Antusiasme dan optimisme penghimpunan dana melalui pasar modal yang terjaga ini diharapkan dapat menjadikan pasar modal sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi nasional,” kata Wimboh.

Ke depan, OJK akan terus berupaya meningkatkan basis supply antara lain dengan mengakomodasi calon emiten dari new economy atau start-up yang diharapkan dapat turut meramaikan perdagangan saham di BEI.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jumlah Investor Meningkat

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dari sisi permintaan, terjadi peningkatan jumlah investor yang sangat signifikan. Per Juli 2021, jumlah SID tercatat sebanyak 5,82 juta atau meningkat dua kali lipat sejak awal pandemi. OJK menilai, hal ini mencerminkan tingginya optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya