Neraca Perdagangan hingga Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Bakal Jadi Sentimen IHSG

Direktur PT Equator Swarna Investama, Hans Kwee menuturkan, neraca perdagangan Juli 2021 kemungkinan baik dan ada pemulihan ekonomi.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 18 Agu 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 06:30 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rilis data neraca perdagangan pada Rabu 18 Agustus 2021 akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Direktur PT Equator Swarna Investama, Hans Kwee menuturkan, neraca perdagangan Juli 2021 kemungkinan baik dan ada pemulihan ekonomi.

"Neraca dagang dampaknya sudah pasti akan bagus ya, engak ada masalah, seharunya memberikan sentimen positif. Memang tren pemulihan ekonomi kelihatan di Indonesia, ada peningkatan impor, jadi masih cukup bagus," ujar dia kepada Liputan6.com, ditulis Rabu (18/8/2021).

Tak hanya itu, pidato yang diberikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga mampu memberikan dampak positif karena ada pertumbuhan ekonomi sekitar 5-5,5 persen.

"Kalau pidato Pak Jokowi cukup memberikan dampak positif ke pasar ya, sehingga bisa menarik investasi yang lebih bear, mendorong UMKM ke arah digital, mendorong SDM di Indonesia. Dalam APBN pertumbuhan ekonomi cukup bagus ya 5-5,5 persen," ujarnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sentimen Dolar AS

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menegaskan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi salah satu penentu laju IHSG ke depan.

"Kalau IHSG nanti dilihatnya lebih ke dollar. Jadi harus dilihat dulu rupiah seperti apa kalau menguat biasanya akan menguat juga tapi kalau melemah biasanya akan ikut melemah juga," tuturnya

Meski demikian, Wawan mengaku bila fokus investor akan lebih mengarah kepada pertumbuhan ekonomi pada kuartal III atau setelah PPKM darurat resmi diberlakukan.

"Hanya saja kalau investor fokusnya lebih kepada pertumbuhan ekonomi di kuartal III seperti apa, prediksi kan turun, hanya saja seberapa dalam turunnya," ujar Wawan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya