Saham MAPB Kembali Melonjak 11,46 Persen, Ini Kata Analis

Saham PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mencatat kenaikan dua hari berturut-turut.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Agu 2021, 23:31 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2021, 23:31 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) masih melanjutkan kenaikan pada perdagangan Rabu, (25/8/2021). Analis menilai penguatan saham MAPB didorong dari optimisme terhadap kinerja perseroan dan sentimen jaringan sandwich Subway yang akan buka gerai di Indonesia.

Mengutip data RTI, saham MAPB menguat 11,46 persen ke posisi Rp 1.750 per saham. Saham MAPB dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 1.600 per saham.

Saham MAPB berada di level tertinggi Rp 1.900 dan terendah Rp 1.560 per saham. Total frekuensi perdagangan 867 kali dengan volume perdagangan 6.723. Nilai transaksi Rp 1,2 miliar.

Saham MAPB naik dalam dua hari berturut-turut sejak perdagangan 24 Agustus 2021. Saham MBAP naik 11,35 persen ke posisi Rp 1.570 per saham. Sepanjang tahun berjalan 2021, saham MAPB naik 29,15 persen ke posisi Rp 1.750 per saham.

Pada 2021, saham MABP berada di level tertinggi Rp 1.900 dan terendah Rp 1.260 per saham. Total volume perdagangan 2.875.000. Nilai transaksi harian saham Rp 5 miliar. Total frekuensi perdagangan 2.042 kali.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,39 persen ke posisi 6.113,24. Indeks LQ45 menguat 0,26 persen ke posisi 858,17. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. Sebanyak 249 saham menanjak sehingga angkat IHSG. 240 saham melemah dan 162 saham diam di tempat.

Analis PT Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan, penguatan saham MAPB didorong dari prediksi pertumbuhan kinerja 2021. Ia menilai, tren kinerja bagus setelah sempat turun pada 2020.

“Sentimen positif datang dari relaksasi pajak PPnBM. Kemudian ini termasuk saham ritel, pergerakannya inline dengan saham ritel lainnya yang cenderung menguat. Rasio profibitalitasnya meningkat trennya,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan perseroan melalui anak usahanya  PT Sari Sandwich Indonesia teken perjanjian dengan Subway.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perjanjian ini sebagai awal rencana agresif Subway untuk memperluas ekspansi globalnya. Kemitraan tersebut akan meluncurkan restoran Subway di Indonesia pada kuartal IV 2021 dengan lokasi awal akan dibuka di wilayah Jabodetabek.

Sukarno menuturkan, rencana pembukaan Subway di Indonesia juga dapat menjadi alasan penguatan saham MPAB. “Bisa jadi alasan juga,” ujar dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Semester I 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk mencatat penjualan Rp 1,17 triliun pada semester I 2021. Realisasi penjualan itu tumbuh 22,52 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 959,79 miliar.

Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 385,60 miliar pada semester I 2021 dari periode semester I 2020 sebesar Rp 293,72 miliar. Dengan demikian laba kotor tumbuh 18,6 persen dari Rp 666,07 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 790,40 miliar pada semester I 2021.

Beban usaha naik dari Rp 791 miliar pada semester I 2020 menajdi Rp 799,35 miliar pada semester I 2021. Perseroan menekan rugi usaha dari Rp 124,93 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 8,95 miliar pada semester I 2021.

Perseroan menekan rugi bersih dari Rp 114,75 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 20,06 miliar pada semester I 2021. Rugi per saham dasar turun dari Rp 53 pada semester I 2020 menjadi Rp 9 pada semester I 2021.

Total liabilitas turun menjadi Rp 1,32 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode Desember 2020 Rp 1,42 triliun. Ekuitas turun jadi Rp 1 triliun pada 30 Juni 2021. Total aset turun dari Rp 2,44 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 2,32 triliun pada Juni 2021. Kas dan setara kas yang dikantongi perseroan Rp 271,10 miliar pada 30 Juni 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya