Adi Sarana Armada Siapkan Belanja Modal Rp 1,5 Triliun, Bagaimana Realisasinya?

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) siapkan belanja modal Rp 1,5 triliun pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Sep 2021, 16:47 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 16:47 WIB
Direktur Keuangan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Hindra Tanujaya saat paparan publik, Selasa (6/9/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit I.Ramadhani)
Direktur Keuangan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Hindra Tanujaya saat paparan publik, Selasa (6/9/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit I.Ramadhani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,5 triliun pada 2021. Namun, Direktur Keuangan Perseroan, Hindra Tanujaya mengatakan, realisasinya hingga saat ini mengalami hambatan.

Antara lain dari sisi suplai serta PPKM. " Jadi proyeksi capexnya sekitar Rp 1,2 triliun sampai Rp 1,5 triliun," kata dia dalam press conference public expose live, Selasa (7/9/2021).

Hindra merincikan, total belanja tersebut dialokasikan pada tiga pilar Perseroan. Antara lain untuk balai lelang (JBA), AnterAja, dan ASSA rent.

“Untuk Antaraja, ada capex tapi tidak terlalu besar. Itu adalah untuk set up mengenai sorting yang mungkin nantinya berbentuk robotik,” ujar dia.

Sementara untuk balai lelang aplikasinya sekitar Rp 100 - 120 miliar untuk pembelian tanah. Saat ini, Perseroaan tengah dalam proses pembangunan untuk menyiapkan bisnis lelang JBA.

"Jadi kita beli tanah itu sekitar empat hektar luasnya untuk keperluan Lelang. nanti lagi dibangun untuk sarana dan prasarananya,” imbuhnya.

Sementara alokasi paling besar yakni untuk ASSA rent. Di mana Perseroan diproyeksikan akan membeli sekitar 5-6 ribu kendaraan dalam satu tahun. Namun sampai dengan semester I 2021, realisasinya masih minim lantaran terkendala sejumlah hal.

"Sampai dengan bulan Juni atau sampai sekarang boleh dibilang (realisasi) capexnya itu sekitar untuk rental itu Rp 450 miliar,” kata dia.

"Memang kita agak sedikit terhambat karena sekarang ini kendaraan baru agak sulit supply-nya. Sebelumnya karena ada beberapa hal termasuk juga kemarin PPKM. Terus juga ada secara global juga ada problem di chip,” imbuhnya.

Hindra menambahkan, Perseroan sebenarnya telah melakukan placing order untuk kurang lebih 1.000 kendaraan. Namun hingga saat ini kendaraan tersebut belum diterima oleh Perseroan.

“Tentunya ini yang belum menjadi realisasi capex sampai dengan saat ini,” tandasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham ASSA

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 7 September 2021, saham ASSA turun 2,24 persen ke posisi Rp 2.620 per saham. Saham ASSA dibuka stagnan di Rp 2.680.

Saham ASSA berada di level tertinggi Rp 2.720 dan terendah Rp 2.600 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.200 kali. Total volume perdagangan 105.700. Nilai transaksi Rp 27,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya