Bukalapak Catat TPV Mitra Tumbuh 237 Persen pada Kuartal II 2021

Bukalapak percaya strategi all-commerce yang menggabungkan inisiatif online dan offline sangat penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen ini di kota-kota non-tier 1.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Sep 2021, 20:49 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2021, 20:49 WIB
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat pertumbuhan positif ditunjukkan dari total processing value (TPV) yang tumbuh 56 persen pada kuartal II 2021. Di tengah pertumbuhan tersebut, perseroan berupaya mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan sambil meningkatkan kualitas dan biaya pertumbuhan.

Pertumbuhan Bukalapak pada kuartal II 2021 itu sebagian besar didukung oleh pertumbuhan TPV Mitra 237 persen year on year (YoY). Demikian mengutip dari bulletin Impact by Bukalapak September 2021 yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/9/2021).

"Hal ini semakin menunjukkan keberhasilan strategi O2O kami. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan sebagian besar penduduknya berada di luar kota tier 1,” tulis Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo.

Perseroan percaya strategi all-commerce yang menggabungkan inisiatif online dan offline sangat penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen ini di kota-kota non-tier 1.

“Lebih dari 70 persen bisnis Bukalapak saat ini berasal dari luar kota tier 1 di Indonesia dan diferensiasi kami dari pemain e-commerce lainnya terlihat melalui strategi Mitra yang kami miliki,” tulis dia.

Adapun kontribusi segmen Mitra di Bukalapak terus tumbuh, mewakiliki 48 persen dari TPV dan 33 persen dari pendapatan pada kuartal II 2021, jauh lebih tinggi dibandingkan 22 persen dari TPV dan 12 persen dari pendapatan yang tercatat pada kuartal II 2020. Sementara itu, pendapatan Mitra QoQ tercatat stagnan karena one-offaccounting booking pada kuartal I 2021.

"Apabila mengeluarkan one off accounting booking tersebut, dan ini terlihat pada pendapatan setelah beban pokok penjualan (margin kontribusi) Mitra, pencapaian pada kuartal II 2021 adalah 37 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I 2021. Hal ini menunjukkan pertumbuhan monetisasi yang kuat dari segmen Mitra kami,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pendapatan Segmen Mitra Makin Tumbuh

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Margin kontribusi setelah S&M segmen Mitra meningkat dari -1,4 persen TPV pada kuartal II 2020 menjadi -0,4 persen dari TPV pada kuartal II 2021. “Membuktikan bahwa pendapatan segmen mitra semakin tumbuh dan mulai berhasil menutupi biaya variable bisnis,” kata Teddy.

Ia mengatakan, marketplace perseroan terus menunjukkan kinerja yang berarti. Hal ini terlihat dari margin kontribusi segmen setelah biaya penjualan dan pemasaran pada posisi positif Rp 5 miliar pada kuartal II 2021.

"Kuartal ini menandai keberhasilan marketplace kami dalam menopang biaya variabel dan menunjukkan unit ekonomi yang positif,”

Dengan saldo kas lebih dari Rp 21 triliun dari IPO, Bukalapak memiliki landasan kas hampir 15 tahun dengan burn rate saat ini. Posisi yang kuat ini memberikan landasan bagi manajemen untuk terus berfokus pada peningkatan fundamental untuk terus mengarahkan perusahaan pada jalurnya menuju profitabilitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya