Melonjak 200 Persen, Saham Multistrada Masuk UMA

Berdasarkan data perdagangan saham MASA yang ada di BEI, saham Multistrada sudah mengalami kenaikan sebesar 219,05 persen sejak 30 hari perdagangan terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2021, 19:01 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2021, 19:01 WIB
Paparan publik PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), Jumat (27/8/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit Ramadhani)
Paparan publik PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), Jumat (27/8/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit Ramadhani)

Liputan6.com, Jakarta - Saham produsen ban kendaraan bermotor, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) masuk dalam daftar transaksi tidak wajar atau unusual market activity (UMA) pada 29 September 2021. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaks BEI Lidia M. Panjaitan melalui keterbukaan informasi BEI.

Berdasarkan data perdagangan saham MASA yang ada di BEI, saham Multistrada sudah mengalami kenaikan sebesar 219,05 persen sejak 30 hari perdagangan terakhir, yaitu sejak 19 Agustus 2021, saat harga saham MASA Rp 2.100 per saham. Sementara di hari penutupan kemarin, saham masa ditutup melonjak ke Rp 6.700 per saham.

Peningkatan harga saham juga diikuti oleh kenaikan frekuensi dan nilai transaksi hariannya.

Dalam keterbukaan informasi tersebut dijelaskan bahwa Multistrada Arah Sarana menyampaikan informasi terakhir mengenai perusahaannya tanggal 24 September 2021 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait penyampaian bukti iklan informasi laporan keuangan interim.

Melalui keterbukaan informasinya perihal dimasukkannya saham MASA dalam daftar UMA, BEI berharap para investor bisa memperhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi Bursa, dan mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasinya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Investor Kaji Kembali

Bursa juga mengharapkan, investor bisa mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan juga mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

"Saat ini kami sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," kata Lidia.

Berdasarkan laporan keuangan interim Juni 2021 yang dipublikasikan Multistrada sebelumya, perseroan membukukan laba bersih sebesar USD 39,31 juta atau setara Rp 562,7 miliar, meningkat signifikan dibandingkan rugi bersih sebesar USD 2,41 juta yang dihasilkan perseroan tahun lalu.

oleh: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya