Perusahaan Rintisan India Oyo Bidik Dana Rp 16,5 Triliun dari IPO

Oyo mulai merambah ke luar India, antara lain Amerika Serikat (AS), Eropa dan Asia Tenggara.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2021, 15:15 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2021, 15:15 WIB
OYO
OYO sediakan kediaman sementara bagi tenaga kesehatan. (dok. OYO Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Jaringan hotel India, Oyo, merencanakan penghimpunan dana dari pasar modal sekitar 84,3 miliar rupee atau USD 1,16 miliar. Penghimpunan dana itu sekitar Rp 16,5 triliun (estimasi Rp 14.297 per dolar AS) melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Pengumuman ini berasal dari draft yang Oyo serahkan kepada regualor India. Rencana Oyo mendapat respons positif dari startup di India.

Rencananya Oyo terbitkan saham baru senilai USD 70 miliar (sebanding Rp 1.000,7 triliun. Para pemegang saham lama bisa menjual sahamnya hingga USD 14,3 miliar atau sekitar Rp 204,4 triliun). Langkah Oyo menuju IPO didukung beberapa pendukung startup terkemuka antara lain  SoftBank Vision Fund, Lightspeed Venture Partners dan Sequoia Capital India.

Menurut draft prospektus yang diunggah oleh ICICI Securities (perusahaan sekitar yang membantu untuk menjalankan IPO), Oyo akan pertimbangkan untuk menerbitkan saham hingga 14 miliar rupee atau USD193 juta (setara Rp 2,7 triliun) di posisi jelang IPO atau pra-IPO. Data ini dilansir dari laman CNBC, ditulis Minggu (3/10/2021).

Perusahaan yang berpusat di Gurugram, menyampaikan dana dari IPO akan digunakan untuk melunasi kewajiban yang ada dan dongkrak pendanaan di dalam perusahaan. Termasuk urusan merger dan akuisisi.

Teknologi yang diterapkan Oyo memungkinkan pelaku bisnis perhotelan untuk menerima pemesanan serta pembayaran daring melalui platformnya. Startup ini mulai merambah ke luar India, antara lain Amerika Serikat (AS), Eropa dan Asia Tenggara. Bagi Oyo, India, Indonesia, Malaysia, dan Eropa sebagai pangsa pasar terbesarnya.

Tahun lalu, laporan New York Times meragukan kesehatan keuangan perusahaan rintisan India ini. Utamanya menyoroti taktik yang digunakan dalam mengejar pertumbuhan perusahaan.

Pandemi COVID-19 memukul sektor perhotelan dan jaringan hotel India. Dampaknya pemberhentian karyawan demi pangkas biaya operasional dan kerugian perusahaan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IPO Perusahaan India

OYO
OYO sediakan kediaman sementara bagi tenaga kesehatan. (dok. OYO Indonesia)

Oyo merupakan perusahaan rintisan terbaru di antara sejumlah perusahaan rintisan teknologi India yang memiliki valuasi tinggi dan masuk ke daftar penawaran saham ke publik.

Perusahaan pengiriman makanan Zomato memulai debut pasarnya pada Juli. Raksasa pembayaran Paytm telah mengajukan IPO USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 28,5 triliun).

Sedangkan perusahaan ride-hailing Ola berencana kumpulkan dana hingga USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,2 triliun saat melenggang di bursa saham. Para pelaku perdagangan elektronik (e-commere) milik Walmart, Flipkart, dilaporkan mempertimbangkan pencatatan saham.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya