Garuda Indonesia Buka Suara Terkait Kabar Opsi Pailit

Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) angkat bicara terkait kabar opsi pailit.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Okt 2021, 09:44 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2021, 09:44 WIB
Garuda Indonesia
Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat berhenti di apron Bandara Adi Soemarmo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai kabar opsi pailit hingga opsi penyelamatan perseroan.

Dalam penjelasan kepada BEI, dikutip Rabu (20/10/2021),  manajemen PT Garuda Indonesia Tbk mengatakan, hingga kini, belum ada informasi resmi yang diterima perseroan seiring opsi tindak lanjut pemulihan kinerja Garuda Indonesia yang saat ini berkembang di media massa.

Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk memastikan, hingga kini, perseroan terus melakukan langkah-langkah strategis akselerasi pemulihan kinerja dengan fokus utama perbaikan fundamental kinerja perseroan.

Langkah itu antara lain penguatan basis performa finansial maupun fokus model bisnis dalam jangka panjang, melalui program restrukturisasi menyeluruh yang saat ini tengah Garuda Indonesia rampungkan.

"Upaya tersebut turut kami intensifkan melalui berbagai upaya langkah penunjang perbaikan kinerja khususnya dari aspek operasional penerbangan,” tulis manajemen PT Garuda Indonesia Tbk dalam keterbukaan informasi BEI.

PT Garuda Indonesia Tbk optimistis dengan sinyal positif outlook industri penerbangan nasional di tengah situasi pandemi COVID-19 yang mulai terkendali serta dibukanya sektor pariwisata unggulan Indonesia.

Hal ini menjadi momentum penting dalam langkah-langkah perbaikan kinerja yang saat ini hingga ke depan akan terus dioptimalkan secara bertahap dan terukur sejalan dengan perbaikan fundamental kinerja operasi Perseroan pada masa adaptasi kebiasaan baru ini.

Selain itu, perseroan menyebutkan diskusi yang dilakukan antara pemerintah melalui Kementerian BUMN sebagai pemegang saham pengendali dengan perseroan saat ini adalah berkaitan dengan rencana restrukturisasi yang akan dilakukan selaras dengan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang saat ini tengah berjalan. Hal ini ditujukan untuk mendorong percepatan pemulihan kinerja perseroan.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Proses Restrukturisasi Keuangan Masih Berlanjut

Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Blang Bintang, Provinsi Aceh pada 13 Juli 2021. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

PT Garuda Indonesia Tbk juga menyebutkan kalau proses restrukturisasi keuangan termasuk restrukturisasi utang masih terus berlanjut.

"Proses restrukturisasi keuangan yang di dalamnya meliputi restrukturisasi utang yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh beberapa konsultan pendamping, sampai dengan saat ini prosesnya masih terus berlanjut dan merupakan fokus utama perseroan,” tulis manajemen PT Garuda Indonesia Tbk.

Perseroan juga mengatakan, negosiasi dan komunikasi dengan para kreditur secara berkesinambungan  dijalankan oleh perseroan. Hal ini untuk mencapai penyelesaian terbaik dan restrukturisasi yang optimal untuk dapat memperbaiki fundamental kinerja perseroan ke depan.

Selain itu, perseroan juga menyatakan tidak terdapat informasi, fakta, kejadian penting lainnya yang material, dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan. Selanjutnya perseroan akan senantiasa mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan juga menyatakan tidak terdapat informasi, fakta, kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perseroan. “Selanjutnya perseroan akan senantiasa mematuhi ketentuan peraturna perundang-undangan yang berlaku,” tulis perseroan.

Sebelumnya dikabarkan Kementerian BUMN membuka opsi pailit Garuda Indonesia jika proses restrukturisasi keuangan belum ada kemajuan signifikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya