Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Kamis, 21 Oktober 2021. Indeks S&P 500 menyentuh rekor baru menyusul laba perusahaan yang kuat dan optimisme hingga akhir tahun 2021.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menguat 0,3 persen ke posisi 4.549,78. Indeks S&P 500 sentuh posisi tertinggi intraday di 4.551,44.
Indeks Nasdaq naik 0,6 persen menjadi 15.215,70. Indeks Dow Jones melemah 6,26 poin menjadi 35.603,06. Indeks Dow Jones susut didorong saham IBM.
Advertisement
Baca Juga
Tesla angkat indeks S&P 500 setelah melaporkan kinerja laba yang kuat. Indeks S&P 500 kembali menguat pada Oktober 2021 seiring laporan kenaikan laba telah meredakan kekhawatiran inflasi dan potensi bank sentral AS atau the Federal Reserve mengurangi stimulus pembelian obligasi.
Indeks S&P 500 telah naik 1,75 persen selama sepekan dan 5,62 persen pada Oktober 2021.
Head of Investment Strategy SoFi, Liz Young mengatakan, indeks acuan tersebut berpotensi reli pada akhir tahun tetapi membutuhkan laba perusahaan yang kembali solid dan sentimen positif.
“Kini beralih sentimen dari kebijakan kembali ke fundamental perusahaan. Itu akan sedikit bergejolak, tapi ini seperti melihat bayi mencoba jalan,” ujar dia dilansir dari CNBC, Jumat (22/10/2021).
Ia menambahkan, wall streetakan kembali menemukan titik keseimbangannya dengan potensi koreksi indeks saham acuan.
"Jika kita menahannya sepanjang waktu, kita akan menunda kemajuannya, jadi Anda harus membiarkan pasar jatuh dan tahu itu tidak akan terluka, dan membuatnya menemukan keseimbangannya sendiri,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Perusahaan
Perusahaan di Amerika Serikat sejauh ini memiliki kinerja laba yang solid pada kuartal III 2021.Kinerja keuangan yang solid itu juga terjadi di tengah biaya yang lebih tinggi tetap ada.
Di sisi lain, saham Tesla naik 3,2 persen pada perdagangan Kamis, 21 Oktober 2021. Analis memperkirakan, margin kuat produsen kendaraan listrik. Adam Jonas dari Morgan Stanley menuturkan, perusahaan tersebut berada di jalur untuk menjadi perusahaan mobil massal paling menguntungkan di dunia.
Saham HP Inc melonjak 6,9 persen seiring pendapatan yang kuat dan meningkatkan panduan untuk 2022. Saham teknologi besar lainnya juga membantu mengangkat pasar. Saham Nvidia naik 2,6 persen dan saham Netflix bertambah 4,4 persen.
Di luar teknologi, saham American Airlines bertambah 1,9 persen setelah membukukan keuntungan karena bantuan federal untuk kuartal III 2021.
Advertisement
Klaim Pengangguran Turun
Jim Paulsen dari Leuthold Group mencatat korelasi antara tingkat inflasi dan margin keuntungan telah positif selama 20 tahun terakhir sehingga perusahaan mungkin lebih baik dari pada yang ditakuti. Hal ini seiring perusahaan menaikkan harga.
“Investor prihatin dengan laporan tekanan inflasi mengikis margin keuntungan dan apa artinya bagi pasar saham. Namun, inflasi yang meningkat tampaknya meningkatkan EPS indeks S&P 500 secara keseluruhan, kata dia.
Dari sisi ekonomi, investor didorong oleh data pekerjaan yang kuat. Klain pengangguran turun ke level terendah selama pandemi COVID-19 dengan mencapai 290.000 pada pekan lalu,
Hal itu berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS. Klaim pengangguran itu turun dari pekan sebelumnya sebesar 6.000. Realisasi klaim pengangguran itu juga lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones.
Saham IBM Merosot
Terlepas dari optimisme dan momentum di balik pendapatan yang kuat, IBM melaporkan penurunan pendapatan pada Rabu malam yang membuat sahamnya turun 9,5 persen, sehingga menjadi penghambat utama di Dow. Dua segmen bisnis teratasnya layanan global dan bisnis colud and cognitive software jauh dari perkiraan.
Namun, investor melihat IBM sebagai kasus yang terisolasi. Investor telah memantau musim pendapatan kuartal III 2021 untuk menilai pertumbuhan laba serta tanda-tanda tekanan biaya dan gangguan rantai pasokan pada akhir 2021.
“Tidak ada tanda-tanda pengurangan margin yang luas saat ini. Mungkin ada begitu banyak uang yang keluar sehingga untuk saat ini harga terus naik,” kata Head of Thematic Research Deutsche Bank, Jim Reid.
Saham WeWork melompat 13,4 persen dalam debut pada Kamis pekan ini. Kantur startup ini mencatatkan saham melaui special purpose acquisition company (SPAC) lebih dari dua tahun setelah IPO gagal.
Advertisement