Wall Street Melambung Tersengat Laporan Keuangan Perusahaan yang Kuat

Wall Street kompak menguat pada perdagangan Selasa, 19 Oktober 2021 didukung laporan keuangan perusahaan yang kuat.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Okt 2021, 06:57 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2021, 06:57 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 19 Oktober 2021 seiring perusahaan-perusahaan besar terus mencatat laporan keuangan dengan pendapatan kuartal III 2021 yang kuat. 

Laporan keuangan itu meredakan kekhawatiran kasus COVID-19 yang terus menerus dan kenaikan biaya akan menggagalkan pemulihan laba perusahaan AS.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,7 persen menjadi 4.519,63, dan alami kenaikan dalam lima hari berturut-turut.

Indeks Dow Jones bertambah 198,70 poin atau 0,6 persen menjadi 35.457,31. Indeks Nasdaq menguat 0,7 persen menjadi 15.129,09. Indeks Dow Jones dan S&P 500 kini berada di bawah satu persen dari posisi tertingginya sepanjang masa.

Saham Dow Travelers naik 1,6 persen setelah laporan keuangan dengan pendapatan kuartalan perusahaan asuransi melampaui harapan. Johnson&Johnson juga mengalahkan harapan pendapatan kuartal III sebesar 25 sen per saham. Saham perawatan kesehatan menguat 2,3 persen.

Saham Procter and Gamble melanjutkan tren bullish dengan pendapatan lebih baik dari perkiraan, tetapi sahamnya turun. Raksasa produk konsumen itu mengatakan menaikkan harga untuk menutupi kenaikan komoditas dan biaya pengiriman. Perseroan juga memperingatkan inflasi dapat terus berlanjut.

Di sisi lain, saham Walmart naik 2,1 persen setelah Goldman Sachs menambahkan dalam daftar beli, dan menyebutkan saham itu bisa reli hampir 40 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Musim Laporan Keuangan

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

82 persen dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan yang mengalahkan harapan, berdasarkan FactSet. Dengan mempertimbangkan laporan dan perkiraan yang akan datang, FactSet menyebutkan pertumbuhan laba kuartal III akan mencapai 30 persen.

Laporan kinerja keuangan lainnya setelah bel termasuk Netflix dan United Airlines. Sementara itu, laporan kuat, investor mencari komentar dari perusahaan AS tentang masalah rantai pasokan dan inflasi.

"Musim laporan keuangan dimulai dengan awal yang kuat. Namun, jujur saja, COVID-19 dan masalah rantai pasokan tidak akan mempengaruhi grup ini,” ujar Chief Market Strategis LPL Financial Ryan Detrick, dilansir dari CNBC, Rabu (20/10/2021).

Ia menambahkan, saat ini menajdi sangat menarik untuk melihat apa yang akan dikatakan industri lain tentang kesehatan pemulihan ekonomi.

Selain itu, Netflix memperkirakan pelanggan bersih berbayar bertambah 3,5 juta, sementara analis memperkirakan sekitar 3,84 juta, menurut StreetAccount.

Analis memperkirakan panduan pelanggan kuartal IV sebesar 8,5 juta yang akan jadi prospek tertinggi sejak kuartal I 2021. Saham Netflix telah diperdagangkan lebih rendah.

Wall Street Bakal Bertahan

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Selain itu, penghasilan dari United Airlines harus memberi investor ukuran tentang pemulihan perjalanan dari pandemi COVID-19.

Chief US Equity Strategist Morgan Stanley, Mike Wilson mengatakan, koreksi di pasar yang lebih luas kepada klien meski fundamental memburuk, pasar tampaknya tahan terhadap kemunduran lebih besar.

"Apakah kita akhirnya mendapatkan langkah akhir ini pada tingkat indeks tahun ini atau tidak akan sangat bergantung pada partisipasi ritel, pesan yang dibawa oleh pendapatan kuartal III dari sudut pandang panduan dan jalur PMI hingga akhir tahun,” kata Wilson.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya