Rights Issue, Trimuda Nuansa Citra Terbitkan 800 Juta Saham

PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) terbitkan 800 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 dalam rangka rights issue.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Nov 2021, 12:05 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2021, 12:05 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA), emiten bergerak di usaha aktivitas kurir dan pos komersial akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (19/11/2021), PT Trimuda Nuansa Citra Tbk terbitkan 800 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 dalam rangka rights issue.

Perseroan akan memakai dana hasil rights issue untuk mengambilalih saham perusahaan asuransi yaitu PT Asuransi Staco Mandiri (ASM) dengan nilai transaksi Rp 100.982.700.000 atau Rp 100,98 miliar. Selain itu, perseroan meningkatkan penyertaan modal perseroan dalam ASM sebesar Rp 126.807.932.376.

Hingga keterbukaan informasi pada 16 November 2021, perseroan sedang dalam proses penandatanganan perjanjian pembelian saham bersyarat yang diubah dan dinyatakan kembali dengan masing-masing pemegang saham ASM sehubungan dengan pengambilalihan saham ASM.

Perjanjian pembelian saham bersyarat yang diubah dan dinyatakan kembali ini akan menggantikan perjanjian pembelian saham bersyarat yang sebelumnya telah diteken oleh perseroan dan pemegang saham ASM pada 31 Maret 2020.

Dalam pelaksanaan rights issue ini, PT Kolaborasi Usaha Indonesia (KUI) bertindak sebagai pembeli siaga. Pembeli siaga tersebut akan mengambil sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lainnya seperti diatur dalam perjanjian pembeli siaga bersyarat yang akan diteken kemudian.

Dengan PT Kolaborasi Usaha Indonesia bertindak sebagai pembeli siaga dalam pelaksanaan rights issue, kepemilikan saham dari pemegang saham utama perseroan lainnya setelah rights issue akan terdilusi.

Setelah pelaksanaan rights issue, Kolaborasi Usaha Indonesia akan memiliki lembar saham yang mewakili lebih dari 50 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan sehingga akan menjadi pengendali baru dalam perseroan.

Adapun KUI bergerak di usaha aktivitas konsultan manajemen lainnya. KUI adalah suatu perusahaan yang didirikan dan tunduk berdasarkan hukum Republik Indonesia.

Pemegang saham KUI yaitu Streetcornder Ecommerce Limited sebagai pemilik 284.340 saham dengan nilai nominal Rp 284,34 miliar atau 99,97 persen saham dalam KUI. Selain itu, Ali Imbron sebagai pemilik 60 saham dengan nilai nominal Rp 60 juta atau 0,021 persen saham dalam KUI.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dana Hasil Rights Issue

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan menyatakan akan mendapatkan dana untuk mengambilalih saham ASM setelah rights issue ini. Perseroan juga meningkatkan modal disetor dan ditempatkan dalam ASM sehingga dapat mengembangkan kegiatan usahanya.

“Kinerja perseroan juga akan meningkat seiring ada bidang usaha penunjang baru selain kegiatan usaha utama perseroan saat ini yaitu bidang jasa penyelenggaraan pos dan giro, perdagangan dan pengangkutan,” tulis perseroan.

Selain itu, perseroan juga menyatakan dengan ada bidang usaha perasuransian yang akan disediakan oleh ASM, perseroan dapat meningkatkan layanan kepada konsumen dalam asuransikan pengiriman barang kepada konsumen dan mendapatkan pendapatan tambahan atas layanan asuransi yang diberikan oleh ASM.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan akan gelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 Desember 2021.

 


Gerak Saham TNCA

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Seiring sentimen rights issue tersebut mendorong kenaikan saham TNCA. Pada penutupan perdagangan Jumat, 19 November 2021 sesi pertama, saham TNCA naik 24,72 persen ke posisi Rp 1.110 per saham. Saham TNCA naik lima poin ke posisi Rp 895 per saham.

Saham TNCA berada di level tertinggi Rp 1.110 dan terendah Rp 890 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.550 kali dengan volume perdagangan 242.296. Nilai transaksi Rp 25,8 miliar.

Periode 15-18 November 2021, saham TNCA naik 35,88 persen ke posisi Rp 890 per saham. Saham TNCA berada di level tertinggi Rp 985 dan terendah Rp 645 per saham. Total volume perdagangan 112.270.500 dengan nilai transaksi Rp 92 miliar. Total frekuensi perdagangan 18.319 kali.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya