Smartfren Targetkan Pendapatan Tumbuh 10 Persen pada 2022

Dengan ada 5G, konektivitas antar kota hingga pengelolaan fiber optik menjadi nilai tambah bagi PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2021, 08:07 WIB
Diterbitkan 29 Des 2021, 08:07 WIB
BTS Smartfren di BSD
Ilustrasi: Smartfren meningkatkan kapasitas jaringan hingga 15 persen untuk memenuhi padatnya trafik internet sepanjang libur Natal dan Tahun Baru 2022. (Foto: Smartfren).

Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menargetkan pendapatan tumbuh lebih dari 10 persen pada 2022.

"Secara historis, performa top line  pertumbuhannya cukup bagus dua digit. Tahun depan (2022), 'pengen' dua digit di atas 10 persen tumbuhnya," kata Direktur Smartfren Telecom Anthony Susilo dalam paparan virtualnya, Selasa, 28 Desember 2021.

Sementara untuk pertumbuhan bottom line atau laba bersih perseroan, lanjut dia, secara historis juga semakin membaik. Perseroan melihat dari tahun ke tahun ada perbaikan kinerja.

Hingga kuartal ke III (Q3) 2021, pendapatan Smartfren meningkat sebesar 12 persen menjadi Rp 7,64 triliun dari pendapatan Q3 2020 lalu yaitu Rp 6,84 triliun.

Sementara rugi bersih perseroan juga tercatat menurun sebesar 74,81 persen menjadi rugi sebesar Rp 441,72 miliar dibanding periode Q3 2020, dimana rugi bersih perseroan sebesar Rp 1,75 triliun.

"Hingga kuartal ketiga secara operating income positif. Pertumbuhan revenue bagus, margin maupun EBITDA improved.  Perbaikan bottom line juga cukup besar tahun depan," kata dia.

Hingga Q3 2021, Smartfren memiliki 32,5 juta pelanggan dengan jangkauan sinyal di lebih dari 200 kota, termasuk ke Indonesia Timur. Jumlah stasiun pemancar (Base Transceiver Station/BTS) yang dimiliki perseroan mencapai 40 ribu unit.

Perseroan sudah sejak awal fokus untuk pengembangan data. Saat ini sudah maksimal penggunaan 4G, selanjutnya perseroan terus berupaya untuk pengembangan  teknologi 5G. Sehingga perseroan meningkatkan kepemilikannya di PT Mora Telematika Indonesia sampai 20,5 persen.

Perseroan memiliki akses pada jaringan fiber optik sepanjang 48.515 kilometer yang dilengkapi dengan 6 data center. Selain itu, Mora memiliki kapasitas data hingga 18.360 Gigabit dan lebih dari 5.000 pelanggan institusi (enterprises customers).

"Ke depan, dengan adanya 5G, konektivitas antar kota merupakan kunci utama. Pengelolaan fiber optik menjadi nilai tambah bagi Smartfren dan kecepatan kami dalam menguasai teknologi jaringan," kata dia.

Kolaborasi Smartfren dengan Moratelindo merupakan penyertaan langsung bagi perusahaan, sekaligus memampukan perseroan meningkatkan layanan internet, kabel tv dan mobile services-nya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham FREN

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 28 Desember 2021, saham FREN turun 1,14 persen ke posisi Rp 87. Saham FREN berada di level tertinggi Rp 90 dan terendah Rp 86 per saham.

Total volume perdagangan 662.651.908. Nilai transaksi Rp 58,5 miliar. Total frekuensi perdagangan 14.721 kali.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya