Izin Usaha Pertambangan Anak Usaha SMRU Dicabut, Ini Dampaknya

Izin usaha pertambangan operasi produksi anak usaha SMR Utama yaitu PT Delta Samudera dicabut pada 15 Februari 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Mar 2022, 10:05 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 10:05 WIB
IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT SMR Utama Tbk (SMRU) menyampaikan pencabutan izin usaha pertambangan operasi produksi anak usaha perseroan yaitu PT Delta Samudera pada 15 Februari 2022.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (1/3/2022), Sekretaris Perusahaan PT SMR Utama Tbk, Arief Novialdy menyatakan, Kementerian Investasi/BKPM mengeluarkan siaran pers mengenai pencabutan 180 IUP Mineral dan Batubara pada 15 Februari 2022.

Dalam daftar 180 izin usaha pertambangan perusahaan dicabut berdasarkan siaran itu, PT Delta Samudra yang merupakan anak usaha perseroan termasuk dalam daftar IUP yang dicabut.

“Dengan dicabutnya IUP PT Delta Samudra (PTDS) yang merupakan anak usaha perseroan, berdampak terhadap performance keuangan perseroan,” tulis Arief.

Dengan pencabutan izin usaha pertambangan tersebut, menurut Arief berakibat pada meningkatnya rugi perseroan. Akan tetapi tidak berdampak secara hukum, kegiatan operasional dan kelangsungan usaha emiten.

Atas pencabutan itu, PTDS telah melayangkan surat keberatan Nomor 003/DS-DIR/II/2022 pada 15 Februari 2022 kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Investasi Republik Indonesia, BKPM.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pembukaan Perdagangan IHSG 1 Maret 2022

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh posisi tertinggi sepanjang masa secara intraday pada Selasa, 1 Maret 2022. Investor asing membeli saham turut mendukung penguatan IHSG.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 76 poin ke posisi 6.964,69. IHSG naik 1,24 persen ke posisi 6.973. Indeks LQ45 menanjak 1,56 persen  ke posisi 1.001,46.

Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sentuh posisi tertinggi sepanjang masa secara intraday di 6.991,99. IHSG berada di posisi terendah 6.961,09. Sebanyak 296 saham menguat sehingga angkat IHSG. 139 saham melemah dan 162 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 202.251 kali dengan volume perdagangan saham 3,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,2 triliun.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth susut 0,66 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 0,54 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melonjak 1,98 persen dan bukukan penguatan besar. Demikian juga indeks sektor saham IDXtechno mendaki 2,37 persen dan indeks sektor saham IDXbasic mengaut 1,51 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya