Nanotech Indonesia Tetapkan Harga IPO Rp 100 per Saham

PT Nanotech Indonesia Global Tbk menawarkan 1,285 miliar saham ke publik dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu 29,99 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Mar 2022, 12:10 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2022, 12:10 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
PT Nanotech Indonesia Global Tbk melepas 29,99 persen saham ke publik dalam rangka IPO. Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nanotech Indonesia Global Tbk menetapkan harga saham perdana Rp 100 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga saham perdana ini didekati batas atas dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 95-Rp 105 per saham.

Mengutip prospektus di laman e-ipo.co.id, Rabu (2/3/2022), PT Nanotech Indonesia Global Tbk menawarkan 1,285 miliar saham ke publik dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu 29,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 10. Dengan demikian, total dana yang diperoleh dari IPO Rp 128,50 miliar.

Selain itu, PT Nanotech Indonesia Global Tbk juga menerbitkan waran seri I sebanyak 1,028 miliar waran yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah waran yang ditawarkan itu 34,27 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

Waran diberikan secara cuma-uma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Adapun setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh delapan waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan.

Waran seri I ini efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 10 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 125. Hal ini dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek diterbitkan yang berlaku mulai 9 September 2022-10 Maret 2025. Adapun dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I senilai Rp 128,50 miliar.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dana Hasil IPO

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dana hasil IPO antara lain digunakan sebesar Rp 16,39 miliar untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material.

Selain itu, sebesar Rp 16,70 miliar untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi kesehatan, kosmetik, dan farmasi. Kemudian sebesar Rp 16,22 miliar untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait layanan utama berupa layanan riset dan pengembangan dari pihak ketiga.

Selanjutnya sebesar Rp 17,04 miliar untuk belanja modal  berupa pembelian mesin dan perlengkapan untuk implementasi teknologi pemanfaatan limbah dan sebesar Rp 3,61 miliar untuk belanja modal berupa pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan sistem penunjangnya. “Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan,” demikian mengutip dari prospektus.

Sedangkan dana yang akan diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan waran untuk modal kerja perseroan.

Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek dalam rangka IPO.


Jadwal IPO

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

-Tanggal efektif pada 25 Februari 2022

-Masa penawaran umum pada 2-8 Maret 2022

-Tanggal penjatahan pada 8 Maret 2022

-Tanggal distribusi saham dan waran seri I secara elektronik pada 9 Maret 2022

-Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 9 Maret 2022

-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I di BEI pada 10 Maret 2022

-Awal perdagangan waran seri I pada 10 Maret 2022

-Akhir perdagangan waran seri I

-Pasar regular dan negosiasi pada 5 Maret 2025

-Pasar tunai pada 7 Maret 2025

-Awal pelaksanaan waran seri I pada 9 September 2022

-Akhir pelaksanaan waran seri I pada 10 Maret 2025

-Akhir masa berlaku waran seri I pada 10 Maret 2025

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya