Itama Ranoraya Targetkan Pertumbuhan Laba Bersih hingga 50 Persen pada 2022

Target laba bersih tersebut sejalan dengan target pertumbuhan pendapatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yang juga dipatok sekitar 40 persen-50 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2022, 17:14 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 17:14 WIB
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions), PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun ini bisa mencapai sekitar 40 persen hingga 50 persen dibanding tahun 2021.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Senin, 7 Maret 2022.

Pada 2021, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 112,16 miliar (audited), naik 86 persen dari sebesar Rp 60,29 miliar pada 2020.

Target pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan target pertumbuhan pendapatan perseroan yang juga dipatok sekitar  40 persen-50 persen. Target tersebut dibuat dengan pertimbangan potensi pertumbuhan penjualan dari segmen non-pemerintah yang masih sangat besar.

"Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan organik sekitar 40 persen hingga 50 persen baik untuk pendapatan dan laba bersih," kata dia.

Pada 2021, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 1,32 triliun, melonjak 134 persen dari 2020 yaitu sebesar Rp 563,89 miliar. Sebelumnya memang Manajemen perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan berkisar antara 80 - 100 persen.

Penjualan terbesar perseroan pada 2021 masih bersumber dari pelanggan non-pemerintah yaitu dari korporasi dan ritel, sebesar 50,3 persen dari total penjualan. Padahal sebelumnya di 2020, porsi penjualan dari pelanggan non-pemerintah mencapai sebesar 34 persen, dan di 2019 kontribusinya hanya sebesar 30 persen.

Sementara berdasarkan segmen produk, pendapatan produk alat kesehatan Diagnostik Invitro tercatat sebesar Rp 1,17 triliun, melonjak sebesar 183 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sementara penjuala segmen alat kesehatan Non Elektromedik tercatat sebesar Rp 141,23 miliar atau turun sebesar 4 persen. Sedangkan penjualan dari segmen produk lainnya tercatat meningkat sebesar 134 persen menjadi sebesar Rp 1,32 miliar.

Itama Ranoraya bermitra dengan banyak perusahaan perawatan kesehatan, baik lokal dan global, antara lain dengan Oneject, Abbot, Terumo, BD (Becton Dickinson), HMD, Vestfrost, Balmed, iGene, dan lain-lain. Saat ini perseroan memiliki 123 jaringan distribusi (Sub-Distributor) yang menjangkau pelanggan perseroan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham IRRA

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 8 Maret 2022, saham IRRA melemah 1,1 persen ke posisi Rp 1.800 per saham. Saham IRRA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.830 per saham.

Saham IRRA berada di level tertinggi Rp 1.885 dan terendah Rp 1.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.367 kali dengan volume perdagangan 207.437 saham. Nilai transaksi Rp 38,1 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya