Harum Energy Bakal Stock Split, Ini Kata Analis

PT Harum Energy Tbk akan mengusulkan stock split dengan rasio 1:5.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Apr 2022, 14:53 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2022, 14:53 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) akan melakukan stock split atau pemecahan nilai nominal saham. Aksi korporasi Harum Energy itu dinilai akan memiliki prospek bagus karena menambah likuiditas.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya menambahkan, selain rencana stock split tetapi juga ekspansi bisnis di sektor usaha nikel akan positif untuk Harum Energy.

"Prospektif apa lagi selain coal, HRUM juga ekspansi ke bisnis nikel," ujar Cheryl saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (24/4/2022).

Selain itu, ia merekomendasikan strategi untuk beli atau buy saham. "Rekomendasi buy, TP 5-10 persen,” tutur dia.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 22 April 2022, saham HRUM melemah 2,52 persen ke posisi Rp 12.575 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 12.925 dan terendah Rp 12.375 per saham. Total volume perdagangan saham 15.747.800 saham dengan nilai transaksi Rp 198,8 miliar. Total frekuensi perdagangan 9.161 kali.

Sepanjang 2022, saham HRUM melonjak 21,79 persen ke posisi Rp 12.575 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 14.750 dan terendah Rp 9.600 per saham. Total volume perdagangan 1.200.226.744 saham. Nilai transaksi harian Rp 13,7 triliun. Total frekuensi perdagangan 619.289 kali.

Sebelumnya, Harum Energy diketahui akan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan stock split dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 20 April 2022, PT Harum Energy Tbk akan mengusulkan stock split dengan rasio 1:5 sehingga nilai nominal saham perseroan yang semula Rp 100 per saham akan menjadi Rp 20 per saham.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alasan Stock Split

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Ilustrasi IHSG

Perseroan menyatakan stock split ini untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI. Selain itu, stock split dilakukan untuk menjadikan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel.

Perseroan pun akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Mei 2022.

Adapun pemegang saham yang berhak hadir atau diwakilkan dalam rapat adalah pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada Senin, 18 April 2022 hingga pukul 16.15 WIB.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 19 April 2022, saham HRUM melemah 2,31 persen ke posisi Rp 13.750 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi Rp 14.200 per saham dan terendah Rp 13.675 per saham. Total volume perdagangan 13.613.701 saham dengan nilai transaksi Rp 188,5 miliar. Total frekuensi perdagangan 7.042 kali.


Kinerja 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi laporan keuangan

PT Harum Energy Tbk (HRUM) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Perseroan meraup pendapatan USD 336,17 juta pada 2021 atau tumbuh 113,01 persen dari periode 2020 sebesar USD 157,81 juta.

Beban pokok pendapatan dan beban langsung naik menjadi USD 161,52 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 114,58 juta. Dengan demikian, laba bruto naik 303,94 persen menjadi USD 174,65 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 43,23 juta.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan naik menjadi USD 16,09 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 9,59 juta. Beban lainnya naik menjadi USD 11,85 juta pada 2021 dari periode 2020 sebesar USD 152.166. Selain itu, beban keuangan naik menjadi USD 3,10 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,82 juta.

Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 74,30 juta pada 2021 atau tumbuh 25,63 persen pada 2021 dari periode 2020 sebesar USD 59,14 juta.

Total ekuitas naik 43,06 persen menjadi USD 650,67 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 454,79 juta. Total liabilitas naik 410,07 persen dari USD 43,90 juta pada 2020 menjadi USD 223,95 juta pada 2021.

Total aset bertambah 75,37 persen menjadi USD 874,62 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 498,70 juta. Kas dan setara kas tercatat USD 149,35 juta pada 2021.

 

 


Lepas Saham Treasuri

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Ilustrasi IHSG

Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) menyampaikan langkah perseroan melepas saham treasuri (hasil pembelian kembali saham/buyback) untuk meningkatkan likuiditas saham di pasar.

Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray Gunara menuturkan, pihaknya mendapatkan banyak masukan terutama investor institusi untuk meningkatkan likuiditas saham. Saat itu, perseroan memiliki saham treasuri yang sudah dipegang lama dan akan habis masa berlakunya.

"HRUM (Harum Energy) sebetulnya potensi sangat prospektif tetapi likuiditas terlalu sedikit, free float 13,6 persen, porsi saham treasuri 6,7 persen. Porsi saham treasuri setengah dari free float, oke lepas di pasar saja,” ujar dia saat webinar dengan PT Samuel Sekuritas, ditulis Kamis (30/9/2021).

Ia menuturkan, lepas saham treasuri untuk dongkrak likuiditas saham. Investor institusi pun bisa berpartisipasi di saham HRUM.

"Jadi dengan tujuan untuk improve likuiditas saham kita dan berikan investor institusi partisipasi di saham kita. Bukan fund raising karena dari segi pendanaan harga batu bara seperti ini lebih baik,” ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya