Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai prospek saham dan kinerja keuangan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan positif pada 2022. Hal ini seiring sentimen positif dari arus mudik Lebaran 2022 sehingga dongkrak volume lalu lintas yang signifikan.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Hendri mengatakan, Jasa Marga menyampaikan arus balik Lebaran 2022 pada Sabtu, 7 Mei 2022 telah memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah tol di Indonesia. Tercatat, volume lalu lintas yang kembali ke Jabotabek dari arah Timur (Surabaya, Solo, Semarang, Cirebon, dan Bandung) mencapai 170.078 kendaraan.
Baca Juga
"Angka ini setidaknya mengalami kenaikan sebesar 159 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan mengalahkan rekor tertinggi sebelum pandemi COVID-19 merebak, mobilitas yang tinggi saat lebaran berpotensi mengerek kinerja JSMR secara jangka pendek,” kata Hendri saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Selasa (10/5/2022).
Advertisement
Dia menambahkan, terdapat faktor yang mempengaruhi kinerja Jasa Marga sepanjang 2022. Dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, berharap akan ada momentum pemulihan lanjutan untuk kinerja Jasa Marga.
Selain itu, perseroan berpotensi ditopang oleh potensi kenaikan tarif di masa depan. Risiko suku bunga harus dapat dikelola pada saat ini dan divestasi jalan tol masih berlangsung, dengan pemisahan divisi tol Trans Jawa ke anak perusahaannya, PT Jasamarga Transjawa Tol.
"Pendapatan JSMR tahun ini diyakini bakal meningkat dari tahun sebelumnya seiring pelonggaran pembatasan sosial, termasuk diperbolehkannya mudik untuk Lebaran 2022 kemarin," tutur dia.
Ia menambahkan, pemudik pada Lebaran kali ini melonjak, setelah dilarang mudik dalam dua tahun terakhir. "Peningkatan pendapatan tersebut akan mendorong kenaikan laba bersih hingga akhir 2022, pembagian dividen, hingga penguatan harga saham JSMR,” ujar Hendri.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dampak Mudik Lebaran 2022
Kemudian, dampak dengan arus mudik dan balik yang kelihatannya tinggi pada Lebaran 2022 mengacu kinerja pada 2021 meningkat yang tercermin dari pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 22,8 persen yang berasal dari kontribusi kenaikan pendapatan tol sebesar 23,1 persen dan kenaikan pendapatan usaha lain sebesar 20 persen.
"Hal ini merupakan dampak positif dari telah beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru yang juga didukung oleh meningkatnya mobilisasi masyarakat sehingga mengakibatkan peningkatan volume lalu lintas apabila dibandingkan dengan 2020. Dengan adanya pelonggaran mobilitas masyarakat di 2022, ada potensi arus pendapatan akan meningkat di 2022," kata Hendri.
Hendri menilai, secara fundamental, kinerja Jasa Marga diperkirakan terus membaik. Sedangkan secara teknikal, ada tendensi bagi saham Jasa Marga akan terjadi koreksi sehat terlebih dahulu, sentimen arus mudik Lebaran sudah ter price in di pasar.
“Saat ini pergerakan secara jangka pendek, JSMR masih on track berpotensi bergerak uptrend pada uptrending channelnya, koreksi terjadi sebatas koreksi sehat. Secara jangka pendek JSMR akan menguji support 3700, namun secara jangka menengah hingga panjang, ada tendensi JSMR akan bergerak menguat menguji resistant 4650,” ungkap Hendri.
Advertisement
Didukung Mobilitas Masyarakat Meningkat
Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengatakan, saham JSMR masih prospektif karena mobilitas masyarakat amat tinggi bahkan di luar perkiraan dan mayoritas menggunakan kendaraan pribadi yag menggunakan jasa JSMR.
“Namun saat ini sentimen global yang sedang risk off lebih dominan terhadap kinerja saham JSMR,” kata Cheryl.
Dia menambahkan ,faktor yang akan mempengaruhi kinerja Jasa Marga sepanjang 2022 yakni sentimen pemulihan ekonomi yang terus berlanjut bisa menjadi katalis positif.
"Sentimen global lebih besar pengaruhnya meredam sentimen lebaran. Rekomendasi JSMR hold," pungkasnya.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 10 Mei 2022 pada sesi pertama, saham JSMR melemah 2,32 persen ke posisi Rp 3.790 per saham. Saham JSMR dibuka stagnan di posisi Rp 3.880 per saham.
Saham JSMR berada di level tertinggi Rp 3.900 dan terendah Rp 3.730 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.664 kali dengan volume perdagangan 34.055 saham. Nilai transaksi Rp 12,9 miliar.Sepanjang 2022, saham JSMR turun tipis 0,26 persen ke posisi Rp 3.880 per saham.
Saham JSMR berada di level tertinggi Rp 4.050 dan terendah Rp 3.220 per saham. Total volume perdagangan 663.826.395 saham dengan nilai transaksi Rp 2,4 triliun. Total frekuensi perdagangan 247.446 kali.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/3/2022), PT Jasa Marga Tbk mencatat pendapatan Rp 15,16 triliun pada 2021. Pendapatan itu tumbuh 10,69 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,70 triliun.
Kontribusi pendapatan tersebut dari pendapatan tol Rp 10,78 triliun pada 2021, tumbuh 23,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,76 triliun.
Pendapatan usaha lainnya naik menjadi Rp 990,06 miliar hingga 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 824,73 miliar. Namun, pendapatan konstruksi susut 17,56 persen menjadi Rp 3,39 triliun pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 4,11 triliun.
Beban pokok pendapatan naik tipis 3,8 persen dari Rp 8,34 triliun pada 2020 menjadi Rp 8,66 triliun pada 2021. Laba bruto bertambah 21,43 persen menjadi Rp 6,50 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,35 triliun.
PT Jasa Marga Tbk mencatat penghasilan lain-lain Rp 308,06 miliar hingga 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 97,28 miliar. Laba usaha naik 50,46 persen menjadi Rp 6,71 triliun pada 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba usaha tercatat Rp 4,46 triliun.
Melihat kondisi itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 222,38 persen menjadi Rp 1,61 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 501,04 miliar. Dengan demikian, laba per saham naik menjadi Rp 222,56 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 69,04.
Total ekuitas naik 2,9 persen menjadi Rp 25,50 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24,77 triliun. Total liabilitas susut 4,49 persen dari Rp 79,31 triliun pada 2020 menjadi Rp 75,74 triliun pada 2021.
Total aset turun 2,7 persen menjadi Rp 101,24 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 104,08 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 6,27 triliun pada 2021.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement