Jasa Marga Absen Bagi Dividen 2021, Ini Alasannya

PT Jasa Marga Tbk memaparkan alasan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2021.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Apr 2022, 07:43 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2022, 22:48 WIB
RUPST PT Jasa Marga Tbk (JSMR), Rabu (27/4/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)
RUPST PT Jasa Marga Tbk (JSMR), Rabu (27/4/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2021. Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Jasa Marga Tbk pada, Rabu (27/4/2022).

"Dividen diputuskan atas laba bersih 2021 semua menjadi laba ditahan sehingga dividen Rp 0 tahun ini,” ujar Ade, saat konferensi pers di Kantor Pusat Jasa Marga, Rabu, 27 April 2022.

PT Jasa Marga Tbk mencatat laba atribusi kepada pemilik entitas induk Rp 1,62 triiun pada 2021. Mengutip keterangan tertulis perseroan, laba tersebut dipakai untuk laba ditahan lantaran sebagai cadangan dengan pertimbangan saat ini Jasa Marga perlu memperkuat struktur modal di tengah pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap bisnis perseroan.

"Peningkatan kinerja positif dapat dilihat dari kemampuan Jasa Marga untuk tetap mencatat laba bersih pada 2021 sebesar Rp1,62 triliun," demikian mengutip dari keterangan tertulis perseroan.

Kemudian, kinerja 2021 meningkat yang tercermin dari pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 22,8 persen yang berasal dari kontribusi kenaikan pendapatan tol sebesar 23,1 persen dan kenaikan pendapatan usaha Lain sebesar 20,0 persen.

"Hal ini merupakan dampak positif dari telah beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru yang juga didukung oleh meningkatnya mobilisasi masyarakat sehingga mengakibatkan peningkatan volume lalu lintas apabila dibandingkan dengan 2020," tulis keterangan resminya.

EBITDA juga menguat 28,3 persen seiring dengan pertumbuhan pendapatan tol pada 2021. Begitu pun dengan realisasi EBITDA margin mencapai 65,2 persen dengan beroperasinya sejumlah ruas tol baru dan upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan pada 2021.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi laporan keuangan

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/3/2022), PT Jasa Marga Tbk mencatat pendapatan Rp 15,16 triliun pada 2021. Pendapatan itu tumbuh 10,69 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,70 triliun.

Kontribusi pendapatan tersebut dari pendapatan tol Rp 10,78 triliun pada 2021, tumbuh 23,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,76 triliun.

Pendapatan usaha lainnya naik menjadi Rp 990,06 miliar hingga 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 824,73 miliar. Namun, pendapatan konstruksi susut 17,56 persen menjadi Rp 3,39 triliun pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 4,11 triliun.

Beban pokok pendapatan naik tipis 3,8 persen dari Rp 8,34 triliun pada 2020 menjadi Rp 8,66 triliun pada 2021. Laba bruto bertambah 21,43 persen menjadi Rp 6,50 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,35 triliun.

PT Jasa Marga Tbk mencatat penghasilan lain-lain Rp 308,06 miliar hingga 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 97,28 miliar. Laba usaha naik 50,46 persen menjadi Rp 6,71 triliun pada 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba usaha tercatat Rp 4,46 triliun.

Melihat kondisi itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 222,38 persen menjadi Rp 1,61 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 501,04 miliar. Dengan demikian, laba per saham naik menjadi Rp 222,56 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 69,04.

 

 

Total Ekuitas

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
Ilustrasi laporan keuangan

Total ekuitas naik 2,9 persen menjadi Rp 25,50 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24,77 triliun. Total liabilitas susut 4,49 persen dari Rp 79,31 triliun pada 2020 menjadi Rp 75,74 triliun pada 2021.

Total aset turun 2,7 persen menjadi Rp 101,24 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 104,08 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 6,27 triliun pada 2021.

Pada penutupan perdagangan Senin, 21 Maret 2022, saham JSMR naik 0,28 persen menjadi Rp 3.610 per saham. Saham JSMR dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 3.610 per saham.

Saham JSMR berada di level tertinggi Rp 3.650 dan terendah Rp 3.600 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.448 kali dengan volume perdagangan 65.349 saham. Nilai transaksi Rp 23,7 miliar.

 

Kolaborasi Jasa Marga dan Omega Hotel

Ilustrasi jalan tol Jasa Marga (Dok: PT Jasa Marga Tbk)
Ilustrasi Jasa Marga

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya PT Jasamarga Related Business (JMRB) mengembangkan bisnis perhotelan. Salah satunya menggandeng Omega Hotel Management (OHM) yang berada di bawah grup Alfaland.

Anak usaha PT Jasa Marga Tbk tersebut mengembangkan tempat istirahat dan pelayanan atau rest area. Oleh karena itu, anak usaha perseroan teken nota kesepahaman dengan OHM.

Direktur Utama PT JMRB Cahyo Satrio Prakoso menuturkan, kerja sama pengembangan rest area ini menyusu terbitnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 28 tahun 2021 tentang tempat istirahat dan pelayanan (TIP) di jalan tol.

Ia menuturkan, dengan ada peraturan Menteri PUPR dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jalan tol.

"Karena rest area dapat dikembangkan dengan menambah fasilitas penunjang berupa sentra bisnis lokal atau daerah, area logistik, kawasan industri hingga destinasi penunjang wisata, termasuk fasilitas inap,” tutur dia dikutip dari Antara, ditulis Jumat. 14 Januari 2022.

PT JMRB dan OHM masih mengkaji potensi pengembangan fasilitas inap di rest area. Hal ini dengan identifikasi awal untuk ruas jalan tol yang cocok dengan fasilitas inap ini di jaringan Jalan Tol Trans Jawa.

Perseroan menargetkan pengguna jalan menerus dan jarak jauh dalam penyediaan fasilitas inap ini. Penyediaan fasilitas tersebut juga untuk keamanan dan keselamatan perjalanan.

"Yang selama ini membutuhkan fasilitas inap untuk perjalanan dari Jakarta atau bahkan Merak menuju Semarang atau Surabaya serta sebaliknya, harus keluar jalan tol terlebih dahulu baru menemukan hotel terdekat,” kata dia.

Adapun potensi pengembangan fasilitas inap ini semakin terbuka seiring 85 persen rest area dikelola oleh PT JMRB.  Cahyo menuturkan, tidak tertutup kemungkinan bila dibutuhkan di rest area di jalan tol luar Jawa.

Dengan demikian, PT JMRB juga membutuhkan mitra dan rekan strategis yang dapat bekerja sama dengan saling memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pihak salah satunya OHM.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya