Rights Issue, Bank Victoria Bakal Terbitkan 7,04 Miliar Saham

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) akan rights issue untuk memenuhi modal inti pada 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jun 2022, 16:46 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2022, 16:46 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) akan melakukan penawaran umum terbatas untuk menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu VI (HMETD)  atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (12/6/2022), PT Bank Victoria International Tbk akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 7,04 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan itu 40,17 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih perseroan setelah rights issue.

Perseroan menawarkan harga pelaksanaan Rp 140-Rp 170 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diraup dari rights issue maksimal Rp 985,91 miliar-Rp 1,19 triliun.

Setiap pemegang 137 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan saham perseroan di BEI pada 3 Agustus 2022 berhak atas 92 HMETD. Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang harus dibayar penuh.

PT Victoria Investama Tbk selaku pemegang saham utama dan pengendali perseroan dengan kepemilikan 39,37 persen akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sebanyak 2,77 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 140-Rp 170 per saham. Jumlah dana yang akan dibayarkan sebesar Rp 388,16 miliar-Rp 471,34 miliar.

Adapun pemegang saham yang tidak mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya akan terkena dilusi kepemilikan maksimal 40,17 persen.

Perseroan menyatakan tujuan pelaksanaan rights issue ini untuk memperkuat struktur permodalan sehingga memenuhi modal inti minimum paling sedikit Rp 3 triliun.

"Dana yang diperoleh dari hasil PHMETD setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD VI akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja melalui pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit,” tulis perseroan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jadwal Rights Issue

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berikut jadwal sementara:

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (”RUPST”) : 3 Juni 2022

Tanggal Efektif : 22 Juli 2022

Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 1 Agustus 2022

Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai : 3 Agustus 2022

Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 2 Agustus 2022

Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai : 4 Agustus 2022

Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD : 3 Agustus 2022

 Tanggal Distribusi HMETD : 4 Agustus 2022

 Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia : 5 Agustus 2022 :

Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD: 5 – 11 Agustus 2022

 Periode Penyerahan Saham Yang Berasal Dari HMETD: 9 – 15 Agustus 2022

Tanggal Terakhir Pembayaran Pelaksanaan HMETD: 15 Agustus 2022

Tanggal Terakhir Pembayaran Untuk Pemesanan Efek Tambahan: 15 Agustus 2022

Tanggal Penjatahan: 16 Agustus 2022

Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham (Refund) : 19 Agustus 2022

Gelar Right Issue

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 3 Juni 2022 untuk meminta persetujuan atas penerbitan saham baru (rights issue) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak maksimum 7,04 miliar saham.

Hal tersebut disampaikan oleh manajemen Bank Victoria Internationalmelalui keterbukaan informasinya yang disampaikan ke regulator Pasar Modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (6/5/2022).

Saham baru tersebut bernilai nominal Rp 100. Namun, perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan untuk penawaran umum terbatas (PUT) saham baru ini.

Pelaksanaan PUT ini bertujuan untuk menambah modal inti BVIC guna memenuhi ketentuan modal inti minimum (MIM) minimum sebesar Rp 3 triliun yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sesuai POJK No.12/POJK.03/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, MIM Bank minumum sebesar Rp 3 triliun paling lambat harus diwujudkan pada 31 Desember 2022.

 

 

Dana Rights Issue

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, perseroan akan menggunakan seluruh dana setelah dikurangi biaya-biaya emisi, untuk memperkuat struktur permodalan BVIC dan akan digunakan sebagai tambahan modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha perseroan. Terutama untuk pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit yang akan direalisasikan secata bertahap.

"Peningkatan kredit yang diberikan diharapkan akan meningkatkan kinerja dan daya saing BVIC, sehingga dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi seluruh pemegang saham kami," kata Manajemen perseroan.

Pada perdagangan Kamis, 28 April 2022, saham BVIC sempat berada di level terendah di Rp 157 per saham, dan tertinggi di Rp 165 per saham. Saham BVIC kemudian ditutup di Rp 157 per saham, turun Rp 3 atau sebanyak 1,91 persen dibanding penutupan sehari sebelumnya Rabu, 27 April 2022 yaitu di Rp 160 per saham.

Saham BVIC dimiliki oleh PT Victoria Investama sebanyak 4.128.870.132 (setara 39,37 persen), Suzanna Tanojo sebanyak 1.538.152.114.(setara 14,67 persen), SSB 4671 DEG-Deutsche Inv Und Eg Mbh-2144612759 sebanyak 780.394.335 (setara 7,44 persen) dan Masyarakat sebanyak 4.039.715.987 (setara 38,52 persen).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya