Produsen Sari Roti Beli Kembali Saham Rp 214 Miliar Mulai Hari Ini 21 Juli 2022

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membatasi harga pembelian saham atau buyback maksimal sebesar Rp 1.700 per lembar saham

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Jul 2022, 10:46 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2022, 10:21 WIB
Sari Roti
Sari Roti. (Foto: sariroti.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan menggelar pembelian kembali (buyback) saham periode keenam. Pembelian kembali saham produsen Sari Roti ini dilaksanakan terhitung mulai Kamis, 21 Juli 2022 hingga 20 Oktober 2022.

Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum sebesar Rp 214,21 miliar dengan jumah saham sebanyak-banyaknya 125.007.599 saham. Perseroan membatasi harga pembelian saham atau buyback maksimal sebesar Rp 1.700 per lembar saham

Pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk itu, perseroan akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek. Perseroan telah menunnjuk PT BCA Sekuritas sebagai perusahaan efek yang akan melakukan transaksi pembelian kembali saham.

“Pembelian kembali saham dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Selain itu, pembelian kembali atas saham perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Di mana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan tambahan modal,” ungkap manajemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (21/7/2022).

Aksi ini disebut tidak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak atas biaya pembiayaan perseroan.

Hal itu mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan yang berasal dari kegiatan operasional. Aksi buyback ini juga tidak berdampak pada pendapatan perseroan. Sehingga tidak terdapat perubahan atas proforma laba perseroan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bisnis Selai hingga Susu Coklat Perkuat Produsen Sari Roti

RUPSLB PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Senin, 27 Juni 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)
RUPSLB PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Senin, 27 Juni 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan segera merealisasikan bisnis olesan coklat dan susu coklat.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ROTI telah menyetujui perubahan Anggaran Dasar Nippon Indosari Corpindo untuk menambah kegiatan usaha pada 27 Juni 2022.

“Manajemen mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pemegang saham. Tahun 2022 akan tercatat sebagai milestone penting Perseroan memulai bisnis olesan coklat dan susu coklat,” ujar Direktur Nippon Indosari Corpindo, Arlina Sofia dalam keterangan tertulis, Senin (27/6/20022).

Sementara itu, terobosan inovasi berupa olesan dan susu sebagai komplementer roti bermula dari pengamatan cermat manajemen atas produk-produk top-seller di mana rasa original coklat Sari Roti sudah sangat melekat di hati jutaan konsumen Indonesia.

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, produk olesan coklat akan berbagi dengan fasilitas produksi internal sementara produk susu coklat akan diproduksi oleh pihak ketiga yang sudah berpengalaman dalam sektor susu kemasan. 

Kedua bisnis baru ini akan dipasarkan menggunakan keunggulan distribusi Sari Roti yang mencakup kanal modern dan tradisional tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Perseroan berkeyakinan kontribusi positif dari olesan coklat dan susu coklat pada kinerja keuangan langsung dapat dirasakan dalam waktu tidak lama. 

“Manajemen menargetkan pada tahun 2024 untuk bisnis olesan coklat dan susu coklat meraih minimum 3 persen dari laba kotor perseroan tahun 2021,” ujar  Direktur Nippon Indosari Corpindo, Ida Apulia Simatupang.

Prospek Bisnis Roti

RUPSLB PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Senin, 27 Juni 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)
RUPSLB PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Senin, 27 Juni 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)

Sedangkan bisnis utama perseroan yaitu segmen roti mass-produce, diyakini masih sangat prospektif. Tercermin pada kinerja kuartal I 2022 dengan perolehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 88,3 miliar atau setara dengan pertumbuhan 55,7  persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Capaian cemerlang ini didukung strategi penambahan kapasitas produksi, perluasan jaringan distribusi, peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional yang secara konsisten diterapkan oleh manajemen.

“Dalam menjalankan usaha kami senantiasa berorientasi untuk menghadirkan produk yang halal dan berkualitas untuk semua anggota keluarga. Lebih dari itu, sinergi dari Olesan Coklat dan Susu Coklat akan semakin memperkokoh posisi Sari Roti dan Sari Kue dalam Industri Makanan dan Minuman di Indonesia,” ujar Arlina Sofia.

Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen sari roti mencatatkan pertumbuhan laba bersih 55,7 persen di kuartal I 2022 menjadi sebesar Rp88,3 miliar dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 56,7 miliar.

Hal tersebut disampaikan Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia melalui siaran persnya, ditulis Selasa (3/5/2022).

Pencapaian ini merupakan hasil dari penambahan kapasitas produksi perseroan serta perluasan sebaran distribusi produk perseroan. Penjualan roti perseroan di kuartal I 2022 tumbuh sebesar 15,5 persen menjadi sebesar Rp908,9 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat penjualan Rp 787 miliar.

"Kami berhasil memecahkan rekor penjualan bahkan di tengah pandemi Covid-19. Penjualan ini sebesar Rp908,9 miliar ini sekaligus menjadi prestasi tertinggi kami sejak perusahaan ini berdiri 27 tahun lalu," kata dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, produsen roti dengan merek “Sari Roti” ini dalam lima tahun terakhir telah membangun empat pabrik baru yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin.

Dengan tambahan empat pabrik baru tersebut, total kapasitas produksi perseroan naik menjadi 5,1 juta potong roti per hari. Hal ini juga memperkuat jaring distribusi perseroan ke seluruh Indonesia.

"Pertumbuhan penjualan dari Wilayah Barat dan Timur masing-masing tumbuh sebesar 20,7 persen dan 19,1 persen. Sedangkan Wilayah Tengah, yang selama ini sebagai kontributor penjualan terbesar di kuartal I 2022 tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 12,4 persen," kata Arlina.

Pertumbuhan kinerja perseroan pada kuartal I 2022 ini juga didukung oleh peningkatan efisiensi produksi yang tercermin pada marjin laba kotor yang mampu dipertahankan pada kisaran 52,1 persen di tengah lonjakan harga-harga bahan baku.

Dongkrak Produktivitas

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Perseroan juga berhasil meningkatan produktivitas operasionalnya sehingga bisa meraih marjin bersih sebesar 9,7 persen pada kuartal I 2022 atau melonjak dari sebelumnya hanya sebesar 7,2 persen pada periode sama tahun lalu.

Selanjutnya untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth), perseroan menargetkan pembangunan pabrik ke-15 di Pekanbaru bisa selesai pada penghujung 2022.

Untuk mendukung operasional dan ekspansinya, perseroan telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure-capex) sebesar Rp44,4 miliar, atau terserap sebesar 29,6 persen dari total capex yang dianggarka tahun ini sebesar Rp150 miliar.

"Industri roti segmen mass-produced masih sangat prospektif dikembangkan di Indonesia.Oleh karena itu kami terus berkomitmen melakukan inovasi produk serta menerapkan strategi bisnis yang tepat, agar dapat melayani lebih banyak konsumen," kata dia.

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mencatat total ekuitas Rp 2,73 triliun pada Maret 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 2,84 triliun. Total liabilitas perseroan tercatat naik menjadi Rp 1,42 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,34 triliun.

Aset perseroan turun menjadi Rp 4,15 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,19 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 699,01 miliar pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 758,90 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya